Prodi Kriya ITB raih Akreditas unggul, Foto: ITB
Prodi Kriya ITB raih Akreditas unggul, Foto: ITB

Mau Kuliah di Prodi Kriya ITB? Kenali Dulu Lingkup dan Prospek Kariernya

Citra Larasati • 13 Juli 2024 19:00
Jakarta:  Seni kriya merupakan ilmu yang mempelajari teknis, jenis, asal-usul, karakter, serta bagaimana manusia mantap dan mapan dalam mengonsep material yang nantinya akan dijadikan karya seni.  Seni kriya menjadi salah satu program studi yang dapat Sobat Medcom pilih di Institut Teknologi Bandung (ITB). 
 
Dosen dari Kelompok Keahlian Kriya dan Tradisi, ITB, John Martono menyampaikan, pada dasarnya seni kriya merupakan seni yang bersifat dinamis dan terus bergerak menyesuaikan perkembangan zaman.  Kunci utama dari seni kriya yaitu harus bersifat fungsional, maka pola pikir seniman kriya dimulai dari benda-benda fungsional yang ada di sekitar.
 
“Misalnya kita ingin membuat jok, maka harus tahu siapa penggunanya, karakter penggunanya seperti apa? Dengan begitu, kita bisa menjadikan karya kita menjadi fungsional sesuai dengan preferensi penggunanya,” ujar pria yang akrab disapa Kapten John ini dalam webinar “Kupas Tuntas tentang Spesialisasi Kriya”, dilansir dari laman ITB, Sabtu, 13 Juli 2024.

Prodi Kriya ITB

Program Sarjana Kriya merupakan salah satu program studi tertua di Indonesia yang berfokus pada upaya pemanfaatan ragam kriya di Indonesia. Sejak 1975, Program S1 Kriya telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan industri kreatif di Indonesia dan luar negeri.

Apa Saja yang Dipelajari Prodi Kriya ITB?

Kriya mencakup pengetahuan dan keahlian yang bertumpu pada keterampilan dan penguasaan medium, yang kini bersifat multi-interdisiplin dan kontekstual. Keterkaitan erat antara kriya dengan sejarah, lingkungan, dan tradisi masyarakat penciptanya menunjukkan pengertian dialektis dengan modernitas dalam konstelasi kemajuan semangat zaman. 
  • Kriya Tekstil: Jalur ini berfokus pada penciptaan produk tekstil untuk fashion, interior, aksesoris, dan sebagainya. Mahasiswa akan belajar berbagai konsep, motif, desain rakit, desain latar, bahan dan pewarna, serat, benang, kain, smartextile, dan lainnya.
  • Kriya Keramik: Jalur ini berfokus pada pembuatan inovasi kriya keramik berdasarkan teknik dan proses pembuatan keramik, bahan dan dekorasi keramik, serta kombinasi bahan lain dalam kriya keramik.
Mau Kuliah di Prodi Kriya ITB? Kenali Dulu Lingkup dan Prospek Kariernya
Ilustrasi Kriya. Foto: fsrd.itb.ac.id

Keunggulan Prodi Kriya ITB

Program Sarjana Kriya melahirkan kriyawan kreatif pemberdaya medium ke arah benda pakai yang melihat dunia kriya sebagai keilmuan dan keahlian yang dinamis-progresif. Selain peka terhadap aktivitas kriya tradisi dan modern, dimana masalah  artifak, etnografis dan seni rupa tradisional menjadi basisnya juga eksploratif, adaptif.

Bahkan inventif terhadap masalah dan kebutuhan yang ada, termasuk kefasihannya dalam membaca medium sebagai dinamika ipteks baik pada bidang keahlian / keilmuan keramik maupun tekstil yang berimbas pada terciptanya jejaring dan stakeholder potensial.

Prospek Karier

Ia mengatakan, seni kriya memiliki lingkup yang luas. Lulusan dari seni kriya bersifat interdisiplin dan mampu berkolaborasi dengan banyak pihak. Lulusan Kriya ITB dapat berkarier sebagai Fabric Desainer, Seniman Kriya, Konsultan Desainer, Interior Fabric Desainer, Wirausahawan, Fashion Desainer, Fashion Editor dan Wardrobe, dan sebagainya.
 
“Masih banyak yang mengira bahwa seni kriya itu lingkupnya sempit dan hanya terbatas pada tekstil saja, padahal bisa kolaborasi ke mana saja,” katanya.
 
Salah satu buktinya, yaitu berbagai karya kolaborasi yang ia hasilkan, seperti dekorasi Jembatan Antapani yang merupakan fly over pertama di Kota Bandung, mural dinding Terminal Leuwipanjang, dan banyak hasil kolaborasi lainnya.
 
Salah satu tantangan utama dalam dunia kriya adalah menciptakan harmoni antara konsep yang telah dirancang dan pelaksanaannya secara teknis. Seniman kriya harus mampu mewujudkan ide-ide kreatif menjadi produk nyata yang sesuai dengan visi awal.
 
Hal ini memerlukan pemahaman mendalam tentang material yang digunakan, keterampilan teknis yang tinggi, serta ketersediaan alat dan teknologi yang tepat. Tanpa keselarasan ini, hasil akhir mungkin tidak mencapai standar yang diinginkan atau bahkan gagal untuk direalisasikan.
 
“Kriya ini pada dasarnya adalah interaksi antar semua elemen yang saling mendukung untuk menciptakan harmoni yang tervisualisasikan melalui hasil karya nantinya. Maka dari itu, dalam pengerjaan karya, diperlukan tim yang solid untuk mampu menyelesaikan keseluruhan bagian karya seni dalam level kualitas yang sama,” tutur Kapten John.
Baca juga: Kominfo Gandeng STEI ITB Buka Beasiswa S2 Teknik Elektro

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan