"Penyusunan, penerapan, dan kajian untuk mengevaluasi Kurikulum Merdeka dilakukan secara bertahap sudah sejak Tahun 2020," beber Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, kepada Medcom.id, Rabu, 28 Februari 2024.
Pihaknya juga melakukan evaluasi terhadap Kurikulum 2013. Nino, sapaan karib Anindito Aditomo, mengatakan Kemendikbudristek menyusun prototipe Kurikulum Merdeka pada 2020.
"Prototipe tersebut kemudian diterapkan secara terbatas dan dievaluasi pada 2021 di sekitar 3.000 sekolah di seluruh Indonesia, termasuk di daerah-daerah terpencil," ungkap Nino.
Dia menjelaskan Kurikulum Merdeka mulai ditawarkan pada 2022 dan 2023. Tawaran itu diberikan sebagai opsi.
"Kurikulum Merdeka ditawarkan sebagai salah satu opsi bagi sekolah yang ingin mulai melakukan transformasi agar pembelajarannya lebih berpusat pada murid," jelas dia.
Nino mengatakan proses tersebut telah berjalan begitu panjang. Nantinya, setelah diterapkan nasional, masih ada waktu bagi sekolah untuk mempersiapkan diri.
"Jadi, penetapan sebagai kurikulum nasional mulai 2024 sudah melalui proses yang panjang. Setelah 2024 pun satuan pendidikan masih diberi waktu dua sampai tiga tahun untuk menyiapkan diri," tutur Nino.
Baca juga: Ini Pertimbangan Kemendikbudristek Terapkan Kurikulum Merdeka Secara Nasional di 2024 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News