Salah satu yang disorot adalah peran guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah. Namun, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Nunuk Suryani, menegaskan tak ada hubungan antara keberadaan guru BK dengan munculnya bullying.
"Sebenarnya bukan sebab kekurangan guru BK sehingga munculnya bullying. Jadi kayak bullying itu muncul karena banyak faktor," kata Nunuk dalam NgoPi Bareng Media di Jakarta, Senin, 24 November 2025.
Nunuk mengatakan guru BK bukan polisi di sekolah. Mereka adalah pihak yang menjalankan preventif dan pembinaan terhadap siswa.
Meskipun begitu, ia tetap menekankan pentingnya peran guru BK. Termasuk, mengupayakan rasio yang benar terkait ketersediaan guru BK.
"Rasio itu dari peraturan yang ada itu memang siswa itu 1:50," tutur dia.
Baca Juga :
Persoalan Siswa Jangan Hanya Disimpan Guru BK
Saat ini, pihaknya fokus pada pencegahan bullying. Dia mengatakan pencegahan bullying harus dilakukan sedini mungkin.
"Yang harus kita cegah adalah ya kita harus melakukan pencegahan sedini mungkin jika pada pergerakan, perubahan ada peserta didik kita dengan adanya guru wali," jelas dia.
Nunuk mengatakan guru wali dapat diandalkan untuk mengidentifikasi siswa. Pada jenjang SD, guru dimaksud adalah wali kelas.
Sedangkan untuk jenjang SMP dan SMA, guru wali ditentukan ketika siswa masuk sekolah. Sehingga, guru wali tersebut bertanggung jawab terhadap siswa tersebut selama menjalani pendidikan.
"Nah dengan adanya guru wali, karena dia cuma menjadi wali sedikit murid, dia akan bisa apa mengetahui sedini mungkin jika terjadi sesuatu," ujar Nunuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id