Mahasiswa dan WNI di Tunisia. DOK muhammadiyah.or.id
Mahasiswa dan WNI di Tunisia. DOK muhammadiyah.or.id

Perayaan Unik Idulfitri di Tunisia, Ngafe Usai Salat Id

Renatha Swasty • 31 Maret 2025 15:04
Jakarta: Perayaan Idulfitri di Tunisia tidak semeriah di Indonesia. Hal ini berbeda dengan perayaan Iduladha yang biasanya lebih meriah.
 
Bahkan, setelah Idulfitri masyarakat melakukan aktivitas seperti biasa. Budaya di Tunisia bercampur dengan budaya Eropa, khususnya Prancis.
 
Sama seperti orang Prancis yang gemar ke kafe, begitupun orang Tunisia. Seperti diketahui, Revolusi Prancis dimulai dari kafe.

"Jadi, begitu selesai salat Id ada yang langsung kerja, ngafe, atau melakukan kegiatan-kegiatannya yang lain. Jadi ketika Idulfitri yang terpenting adalah perayaan ibadahnya saja (Salat Id),” beber Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Tunisia, Naufal Sholahuddin, dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, Senin, 31 Maret 2025.
 
Maka dari itu, warga negara Indonesia (WNI) atau mahasiswa Indonesia setelah salat Idulfitri langsung bergegas ke Wisma Duta Republik Indonesia. Ini untuk ramah tamah hingga silaturahmi antar sesama warga Indonesia.
 
Berlebaran di luar negeri tentu menjadi hal langka yang tidak dirasakan oleh semua orang. Sebagai pelajar Indonesia di Tunisia, Naufal beserta mahasiswa dan warga muslim Indonesia lainnya memaknai momen Idulfitri sebagai momen kebersamaan.
 
Baca juga: Beasiswa S1 di Tunisia Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

“Momen ini tentu membuat kami merasa hidup kembali. Kami menafsirkan ini lebih dalam, jadi ketika ada teman-teman yang sedang ada masalah diharapkan di Idulfitri ini dapat kembali bersama lagi,” tutur dia.
 
Sebagai mahasiswa perantauan, tentu sangat mengharapkan mudik. Namun, bagi mahasiswa dan WNI di Tunisia biasanya tidak mudik saat Hari Raya Idulfitri karena kebiasaan masyarakat yang harus kembali beraktivitas setelah salat Id usai.
 
“Kalau untuk mudik, karena 95 persen di sini mahasiswa, jadi teman-teman di sini tidak mudik saat momentum lebaran. Jadi kalau mau pulang ke Indonesia itu saat musim panas. Karena biasanya di dekat-dekat Mei ini ada ujian sekolah,” beber Naufal.
 
Naufal berharap di momen Idulfitri ini PCIM Tunisia dan Muhammadiyah terus berkiprah dan menyebarkan kebermanfaatan bagi semua.
 
“Harapannya tentu PCIM Tunisia dapat terus berkiprah di masyarakat, yakni dengan melebarkan sayap-sayap Islam berkemajuan, menyebarkan manfaat bagi sesama,” harap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan