Ilustrasi buku.
Ilustrasi buku.

Sejarah Perdagangan Islam Dunia dari Temuan Artefaktual Diungkap

Renatha Swasty • 12 Agustus 2025 11:47
Jakarta: Sejarah perdagangan Islam dunia dari temuan artefaktual diungkap ke publik. Perjalanannya dapat dibaca di buku "Perdagangan Maritim Dunia Islam di Pantai Barat Sumatra Abad I-IV H/VII-X M".
 
Buku tersebut merupakan terbitan kedua dari hasil elaborasi riset arkeologi Situs Bongal bersama BRIN. Setelah sukses penerbitan perdana berjudul "Bukti-bukti Arkeologi Situs Bongal, Bandar Perniagaan Global di Pantai Barat Sumatra abad 7-10 M".
 
Buku terbitan kedua karya Abu Bakar Said dan Ery Soedewo tersebut diterbitkan Sultanate Institute. Buku ini menjelaskan tentang sejarah dampak aktivitas komersial dan interaksi ekonomi melalui globalisasi maritim di Samudra Hindia. 
 
Buku ini mengambil titik fokus sejarah perdagangan dunia islam dengan kawasan pesisir barat Sumatra dengan Dunia Islam Abad I-IV H/7-10 M. Kepala Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah, M. Irfan Mahmud, menjelaskan buku ini menyuguhkan uraian beragam data arkeologis beserta interpretasi kesejarahannya. 

Hal itu sebagai hasil sintesis atas tinjauan studi literatur beserta laporan penelitian arkeologis, khususnya di kawasan pesisir Barat Sumatra.
 
“Bukti-bukti ini ditunjukkan dengan temuan artefaktual yang melimpah dan beragam. Di antaranya ragam koin Arab-Sasaniyah, koin berinskripsi Arab masa Daulah Umawiyah dan Abbasiyah, keramik, kaca, manik-manik, logam, alat-alat medis, fragmen kayu kapal, dan tali ijuk dengan beragam simpul, dan artefak berinskripsi Arab lainya,” papar Irfan dalam keterangan tertulis, Selasa, 12 Agustus 2025. 
 
Isinya menunjukkan keterlibatan awal dan aktif kawasan Sumatra dalam perdagangan maritim dunia yang disebabkan oleh posisi geografinya dengan Selat Malaka dan Selat Sunda, yang menghubungkan Samudra Hindia (Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan) dengan kawasan Asia Timur hingga Pasifik.
 
Baca juga: 4 Teori Masuknya Islam ke Indonesia 

Aktivitas maritim yang dinamis mendukung kota-kota pelabuhan di Sumatra terhubung dengan jaringan perdagangan global. Hal ini secara organik membentuk interaksi budaya yang kompleks antara para pedagang asing dan masyarakat lokal.
 
Perdagangan maritim lintas benua memberikan pertumbuhan ekonomi dengan merangsang pertumbuhan pasar, produktivitas, dan pasokan bahan baku di kota-kota yang dilaluinya.
 
Bahkan, kota-kota dunia Islam di sepanjang rute perdagangan lintas benua, khususnya kawasan Samudra Hindia, mendapat manfaat dari stimulus perdagangan. Penting tentunya, jaringan perdagangan maritim antara Muslim dari Jazirah Arab dan Teluk Persia, hingga ke China sejak pertengahan abad ke-7 M.
 
Sejak 2020, Sultanate Institute dengan dukungan PT Media Literasi Nesia menjalin kerja sama dengan Balai Arkeologi Sumatra Utara, yang kini menjadi BRIN, sebagai wujud dukungan terhadap aktivitas riset sejarah dan arkeologi. Langkah nyata dari hasil kerja sama riset ilmiah tersebut di antaranya diwujudkan dalam bentuk penelitian ekskavasi arkeologi berkelanjutan di kawasan Situs Bongal di Desa Jago-jago, Kecamatan Badiri, Tapanuli Tengah pada tahun 2021 dan 2022.
 
Hasil elaborasi penelitian tersebut juga telah banyak diterbitkan melalui publikasi ilmiah bertaraf internasional, seperti Jurnal Archipel, SPAFA, World Archaeological Congress (WAC) di Darwin Australia, International Forum on Spice Route (IFSR), Spiced Islam Internasional Conference, dan Museums and Their Role in Tourism Development International Conference (Oman).
 
Riset tersebut sebagai inisiasi dalam upaya menguatkan narasi tentang peran masyarakat lokal serta posisi Nusantara sebagai simpul penting dalam jejaring maritim global, sejak masa lampau dalam forum-forum ilmiah internasional.
 
Dalam upaya konservasi sebagai upaya pelestarian dan edukasi publik, dibangun Museum Fansuri Situs Bongal di Desa Jago-jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah. 
 
Kehadiran buku ini diharapkan dapat mendorong riset-riset ilmiah lanjutan yang masih banyak mengalami kekosongan narasi sejarah Islam di Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga dapat memperkuat kerja sama dalam rangka penelitian lanjutan, pelestarian warisan budaya, dan pemajuan kebudayaan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan