Pelantikan dipimpin oleh Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI, KH Yahya Cholil Staquf, dan dihadiri oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Penetapan Heri sebagai Rektor UI berdasarkan pada Keputusan MWA UI Nomor 019/SK/MWA-UI/2024 tentang Pemberhentian Rektor UI Periode 2019-2024 dan Pengangkatan Rektor UI Periode 2024-2029. Heri menggantikan Ari Kuncoro selaku Rektor UI periode sebelumnya, serta menjalankan tugas dan kewajiban sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 75 Tahun 2021 tentang Statuta UI.
Menteri Satryo Brodjonegoro menyampaikan apresiasi kepada Ari Kuncoro atas kontribusi yang telah diberikan selama lima tahun masa pengabdian. Dia menyebut telah banyak pencapaian keberhasilan yang ditorehkan selama Ari memimpin UI.
"Baik pada tataran nasional maupun internasional, salah satunya adalah UI mendapat penghargaan Top Government Public Relations GPR Award 2024 dengan kategori Perguruan Tinggi Terbaik dalam Pengelolaan Digital Communication Public,” ujar Satryo dalam keterangan teetulis yang diterima Medcom.id, Rabu, 4 Desember 2024.
Satryo juga mengucapkan selamat kepada Heri Hermansyah yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan UI. Ia mengatakan ke depan harapan tinggi diamanatkan kepada Heri untuk mendorong kemajuan UI yang signifikan di masa depan sebagai perguruan tinggi terkemuka yang memberikan dampak terhadap kemajuan bangsa Indonesia.
"Sebagai universitas yang mengemban nama Indonesia, mutu dan relevansi serta dampak pendidikan UI harus berada pada pengakuan terbaik nasional maupun internasional,” tegas dia.
Heri ditetapkan sebagai Rektor UI setelah melalui proses Pemilihan Rektor UI yang berlangsung sejak bulan Juli hingga September 2024. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, yakni penjaringan, penyaringan, serta penetapan yang seluruhnya dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan meritokrasi.
Ketua MWA UI Gus Yahya percaya seluruh proses yang dilalui dapat menjamin kualitas pemimpin yang dibutuhkan oleh UI. “Setelah melalui proses seleksi yang begitu ketat, kami percaya Prof. Heri Hermansyah memiliki kompetensi yang diperlukan untuk menjalankan tugas dan mencapai prestasi UI yang setinggi-tingginya,” ujar dia.
Heri akan menjalankan lima strategi utama yang diturunkan dalam lima belas program prioritas untuk membawa UI menjadi perguruan tinggi dengan kontribusi nasional berdampak dan memperoleh pengakuan global bereputasi melalui kolaborasi multidisiplin, selama lima tahun ke depan. Kelima strategi ini adalah Empowering Entrepreneurship, Improving Education Access and Quality, Impactful Research and Innovation, Global Competitiveness, serta Good Governance and Cultural Transformation.
Baca juga: Profil Heri Hermansyah, Guru Besar Fakultas Teknik yang Jadi Rektor UI |
Heri menyebut UI dituntut untuk mampu bersaing dengan universitas terbaik di dunia dalam menghasilkan riset dan inovasi yang berdampak serta mencetak lulusan yang berdaya saing global. UI juga dituntut untuk memiliki spirit entrepreneur.
Sehingga mampu bergerak memenuhi pendanaan yang dibutuhkan untuk menjalankan proses dan output Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berkualitas serta meningkatkan kesejahteraan warganya. Dia mengatakan UI memiliki tanggung jawab besar sebagai dapur cendekia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, think tank isu strategis, serta berkontribusi dalam menghasilkan generasi emas yang menopang pertumbuhan ekonomi dan kepemimpinan nasional dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Untuk itu, kita harus mewujudkan UI sebagai universitas riset kelas dunia yang berjiwa entrepreneur serta high impact bagi pembangunan bangsa dan negara,” kata Heri.
Upaya yang akan dijalankan UI ke depan tidak terlepas dari kontribusi dan pijakan yang telah dibangun oleh Rektor UI sebelumnya. Selama masa pandemi covid-19 dan klonflik geopolitik global, UI menghadapi tantangan sulit.
Perubahan situasi dunia menuntut universitas untuk melakukan transformasi melalui adaptasi, improvisasi, dan inovasi. Dari kondisi ini, UI belajar bahwa ilmu perlu dihilirisasi, tidak terbatas pada ruang kelas dan konseptual, tetapi harus bergerak ke arah terapan.
Berbagai upaya dilakukan, sehingga kinerja UI semakin membaik yang dibuktikan melalui pemeringkatan internasional. Peringkat global UI yang semakin baik akan memudahkan jalinan kolaborasi dengan berbagai mitra internasional.
"Meminjam kata-kata Kahlil Gibran, kami Periode 2019-2024 hanyalah busur. Semoga apa yang telah dilakukan dapat menjadi pilar bagi Periode Prof. Heri 2024-2029. Tantangan tidak akan berubah, perguruan tinggi global bergerak ke arah riset yang semakin kompleks. Selamat kepada Prof. Heri beserta jajarannya nanti untuk membawa tongkat estafet kepada perjalanan berikutnya, Insya Allah UI akan semakin baik,” ujar Ari.
Acara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Rektor Universitas Indonesia Periode 2024-2029 turut dihadiri sejumlah petinggi negeri, di antaranya Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, H. Ahmad Muzani; Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi; para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah; Anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan; pimpinan dan anggota lembaga pemerintah non-kementerian; serta para Wakil Menteri. Turut hadir pula jajaran UI yang terdiri atas MWA, Senat Akademik, Dewan Guru Besar, Sekretaris Universitas, para Wakil Rektor, Dekan Fakultas, serta Direktur Sekolah dan Direktur Program Pendidikan Vokasi.
Sederet ucapan selamat untuk Prof. Heri juga diberikan oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia, di antaranya Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Padang, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Hasanuddin, Universitas Padjadjaran, Universitas Sebelas Maret, Universitas Gadjah Mada, Universitas Terbuka, dan Institut Teknologi Bandung serta Universitas Sulawesi Barat.
Profil Prof. Heri Hermansyah
Heri lahir pada 18 Januari 1976 di Sukabumi, Jawa Barat. Rekam jejaknya sebagai akademisi berprestasi mengantarkannya menjadi guru besar termuda Fakultas Teknik (FT) UI tahun 2013 di usia 37 tahun.Sebelum dilantik menjadi Rektor UI, ia menjabat sebagai Dekan FTUI pada 2022-2024. Heri berhasil meningkatkan posisi FTUI dalam pemeringkatan Times Higher Education tahun 2023 dan 2024; serta menjadikan Program Studi (Prodi) Teknik Kimia, Arsitektur, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro sebagai prodi terbaik di Indonesia versi Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News