Selama dua tahun terakhir, India memegang posisi tersebut. Namun kini, Tiongkok mencatat 394 institusi masuk peringkat, sementara India memiliki 294 universitas terdaftar.
Fenomena ini menghadirkan paradoks bagi India. Meski berhasil menambah 132 universitas baru dalam daftar, 7 kampus terbaiknya di jajaran Top 100 Asia justru mengalami penurunan posisi.
Mengutip Thehindu.com Institusi dengan peringkat tertinggi di India, Indian Institute of Technology (IIT) Delhi, turun dari posisi 44 ke 59. IIT Bombay jatuh dari 48 ke 71, IIT Madras dari 56 ke 70, dan Indian Institute of Science (IISc) tergelincir sedikit dari 62 ke 64. Penurunan paling tajam dialami University of Delhi, yang melorot dari 81 ke 95 dan nyaris keluar dari 100 besar.
Sebagai perbandingan, Tiongkok kini menempatkan 25 universitas di Top 100, disusul Jepang dengan 15 dan Korea Selatan 12. Sementara posisi 10 besar didominasi kampus-kampus dari Hong Kong, Singapura, dan Tiongkok daratan.
Peringkat Turun, Tapi Performa Naik
Menariknya, penurunan ini bukan berarti kualitas universitas India menurun. Lembaga QS menjelaskan bahwa sebagian besar universitas India justru mencatat peningkatan skor absolut dibanding tahun lalu.Namun, karena sistem QS bersifat kompetitif dan relatif, kenaikan tajam performa universitas di negara lain terutama Tiongkok, mendorong peringkat India ke bawah. Dengan kata lain, kampus India membaik, tapi pesaingnya melesat lebih cepat.
Produktivitas Riset India Masih Kuat
Meski begitu, India masih memimpin di beberapa indikator penting. Negara ini unggul di kategori “Papers per Faculty” atau produktivitas riset per dosen. Lima universitas India masuk 10 besar Asia untuk metrik ini, dan 28 kampus berada di 50 besar lebih dari dua kali lipat jumlah milik Tiongkok.India juga menonjol dalam indikator “Staff with PhD”, dengan 45 universitas di 100 besar Asia, menandakan tingginya kualifikasi akademik tenaga pengajar mereka.
Menanggapi hasil ini, Perdana Menteri India Narendra Modi tetap optimistis. “Senang melihat peningkatan jumlah universitas India di QS Asia University Rankings selama dekade terakhir,” ujarnya, sambil menekankan fokus pemerintah pada penelitian dan inovasi. QS juga mencatat tren global yang menarik: ketika negara tujuan studi tradisional seperti Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Kanada mulai membatasi arus pelajar, Asia justru naik daun. Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura kini menjadi destinasi studi yang semakin populer dan kompetitif. (Sultan Rafly Dharmawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id