Wamendiktisaintek, Stella Christie. Foto: YouTube
Wamendiktisaintek, Stella Christie. Foto: YouTube

Kemendiktisaintek Dorong Universitas Lahirkan Riset yang Mendukung Ekonomi Daerah

Citra Larasati • 03 Januari 2025 13:05
Jakarta:  Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) akan mendorong pertumbuhan perguruan tinggi di daerah agar memiliki keunikannya masing-masing. Termasuk mendorong tumbuhnya ekosistem yang mampu mendorong keunikan perguruan tinggi tersebut. 
 
Wakil Menteri bidang Sains dan Teknologi, Stella Christie mengatakan hal tersebut diharapkan dapat melahirkan riset-riset yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di tempat perguruan tinggi tersebut berdiri. " Kalau kita lihat data di seluruh dunia, ini ada korelasi yang sangat jelas antara kualitas riset, sains dan teknologi universitas dan ekonomi di daerah tersebut. Di negara manapun, di kota kecil di daerah kalau ada universitas yang berkualitas, ekonomi di daerah tersebut juga akan meningkat," kata Stella dalam paparannya saat Taklimat Media "Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi" di Gedung D Kemendiktisaintek, Jakarta, Jumat, 3 Januari 2024.
 
Satu yang sudah Kemendiktisaintek kerjakan dan petakan, kata Stella, adalah merangkul pemerintah daerah untuk bekerja sama dengan universitas dalam membangun ekonomi lokal.

"Pemda punya banyak masalah sehingga akan sangat baik sekali jika dipecahkan oleh para pakar-pakar peneliti di univeraitas lokal, dan pemecahan masalah ini akan mengangkat kesejahteraan ekonomi lokal, sehingga lokal sains dan teknologi untuk membangun lokal ekonomi yang merangkul lokal industri dan pemda," terangnya.
 
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menyatakan jika dirinya tak setuju dengan adanya pemeringkatan perguruan tinggi.  Termasuk pemeringkatan perguruan tinggi yang dilakukan lembaga-lembaga pemeringkat perguruan tinggi dunia seperti QS maupun THE WUR.
 
Baca juga:  Kemendiktisaintek Evaluasi MBKM, Program yang Kurang Efektif Bakal Disetop

Menurutnya, pemeringkatan dari lembaga tertentu ini tidak perlu dijadikan patokan.  "Saya kalau ada orang yang bikin ranking saya agak kurang setuju, udah enggak usah di-ranking lah. Oleh karena itu saya katakan (perguruan tinggi) kita enggak perlu ranking," kata Satryo dalam wawancara khusus dengan Medcom.id, dikutip Selasa, 10 Desember 2024.
 
Terlebih, kata dia, pemeringkatan atau ranking itu kerap menjadi rujukan untuk membangun citra perguruan tinggi. Ia pun menegaskan ingin mengubah hal tersebut.  "Nah ini kita mau ubah. Penamaan kampus tidak perlu pakai ranking. Saya enggak setuju ranking, saya enggak percaya ranking," jelas dia.
 
Untuk membangun citra baik dan agar dipercaya masyarakat, Satryo lebih mendorong kampus untuk mengembangkan keunikan kampus.  "Tapi kalau kampus harus punya keunikan, itu betul.  Harus unik, supaya orang nyari bukan karena daftar di mana-mana enggak dapet baru pindah ke situ. Kalau dia unik, dia pasti jadi tujuan pertama dari pelamar. Apa keunikannya? Terserah, ada macam-macam yang bisa dijadikan keunikan," terangnya.
 
Untuk membangun citra, kata Satryo, kampus harus unik dan memiliki misi yang jelas.   Sebab menurut Satryo, keberadaan kampus harus bermanfaat bagi masyarakat.
 
"Jadi kita tanya masyarakat. Kalau masyarakat setuju kampus itu, dia mau masuk, enggak ada masalah," terang Satryo.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan