"Di sini BEM akan menjadi agen transformasi, menginisiasikan sosial berbasis riset kampus," ujar Dirjen Riset dan Pengembangan, Fauzan Adziman, secara daring, Rabu, 14 Mei 2025.
Fauzan mengatakan BEM dapat menjadi agen yang membawa riset kampus ke masyarakat. Pihaknya berharap BEM bisa memecahkan maslah di masyarakat.
"Utamanya masyarakat yang ada di daerah tertinggal, terluar juga terdepan dan wilayah prioritas kemiskinan ekstrem," jelasnya.
Baca juga: PMDSU hingga Beasiswa Tut Wuri Handayani Jadi Program Pengungkit 'Kampus Berdampak' |
Melalui program ini, pihaknya menyiapkan pendanaan untuk BEM sebesar Rp120 juta tiap satu proposal yang diterima. "Untuk mahasiswa berdampak maksimal pendanaan adalah Rp 120 juta per proposal," tutur dia.
Fauzan berharap program ini benar-benar dirasakan manfaatnya secara langsung di masyarakat. Sehingga, kampus dan masyarakat bisa membangun ekosistem riset dan penelitian yang lebih baik.
"Dampak yang diharapkan dari program yang kami sampaikan adalah terbukanya akses masyarakat ke teknologi dan adanya perubahan di desa dan sektor transformasi sebagai bagian dari transformasi sosial, ekonomi dan teknologi dan infrastruktur yang berdampak signifikan pada pembangunan desa," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News