Barang substitusi dapat menggantikan produk tertentu tanpa menghilangkan nilai gunanya. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu bergantung pada satu barang untuk memenuhi keinginan atau kebutuhannya.
Namun, tahukah Anda produk apa saja yang termasuk ke dalam barang substitusi? Agar kamu lebih paham, simak penjelasan berikut ini, yuk!
Pengertian barang substitusi
Sama seperti dengan namanya, substitusi berarti pengganti atau penukar. Maka dari itu, barang substitusi dapat diartikan sebagai barang ataupun jasa yang bisa menggantikan peran barang atau jasa yang serupa.
Meskipun berperan sebagai pengganti, barang atau jasa substitusi ini memiliki sejumlah kemiripan dengan barang aslinya, baik dari segi bentuk, fungsi, serta manfaat yang dirasakan konsumen.
Barang substitusi dapat juga berperan sebagai kompetitor dalam pasar. Sebab perusahaan akan berlomba-lomba mengembangkan produknya.
Hal ini pun dinilai menguntungkan masyarakat. Dengan adanya berbagai inovasi, maka masyarakat dapat lebih bebas dalam memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
Bahkan, apabila suatu produk mengalami kenaikan harga atau kelangkaan, konsumen pun memiliki opsi lain. Konsumen dapat memilih barang yang lebih murah.
Dengan demikian, kehadiran barang substitusi dapat membuat harga pasaran tetap terjangkau serta kualitas tetap terjaga.
Jenis barang substitusi
Barang substitusi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu substitusi sempurna dan tidak sempurna. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini:
1. Barang substitusi sempurna
Barang substitusi sempurna adalah barang yang sifatnya identik dengan aslinya, baik dari segi fungsi, manfaat, dan bentuk. Oleh karena itu, cara penggunaan jenis barang substitusi ini sama dengan barang yang digantikan.
Contohnya adalah smartphone dengan merek yang bervariasi, produk tisu dari dua produsen yang berbeda, dua merek roti tawar yang berbeda, kertas A4 dari perusahaan penghasil kertas yang berbeda, dan lain sebagainya.
2. Barang substitusi tidak sempurna
Barang substitusi tidak sempurna juga sering disebut dengan substitusi dekat atau close substitute. Sebab, tingkat substitusinya dinilai lebih rendah.
Produk yang termasuk ke dalam tipe ini memiliki karakteristik kinerja yang mirip dan target pasar yang sama. Kemiripan dari produk yang ditawarkan pun membuat konsumen harus mempertimbangkannya dengan teliti.
Contoh dari barang substitusi tidak sempurna adalah buku cetak dan digital. Keduanya adalah sama-sama buku, tetapi memiliki perbedaan fisik, prinsip kerja, dan harga.
Selain itu, AC dan kipas angin juga termasuk ke dalam contoh barang substitusi tidak sempurna. Terlepas dari fungsinya yang sama, kedua produk ini memiliki beberapa perbedaan yang mencolok. Seperti, daya listrik yang digunakan hingga fitur yang ditawarkan.
Baca: 5 Cara Mengirim Paket Besar via E-commerce
Ciri-ciri barang substitusi
Tidak semua barang dapat menggantikan barang yang diinginkan di pasar. Dilansir dari Gramedia.com, berikut adalah beberapa ciri dari barang substitusi:
- Barang yang diinginkan sedang langka sehingga masyarakat mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhannya.
- Barang pengganti mempunyai fungsi yang sama.
- Kualitas barang pengganti sama dengan barang yang biasa dikonsumsi.
- Barang pengganti mudah diperoleh dan digantikan.
Perbedaan barang substitusi dan komplementer
Barang substitusi dan komplementer sering disamakan. Padahal, nyatanya kedua hal tersebut berbeda, baik dari segi kegunaan maupun tujuan produksi.
Secara umum, barang substitusi adalah produk yang memiliki kemiripan dengan barang aslinya sehingga konsumen sulit membedakan antara versi yang satu dengan yang lainnya. Sementara itu, barang komplementer adalah barang pelengkap dari produk asli dan substitusi.
Perbedaan dua jenis barang tersebut dapat ditinjau dari segi fungsinya dan kaitannya dengan produk asli.
1. Perbedaan fungsi
Barang substitusi berfungsi sebagai “duplikat”. Sebagian besar aspek yang terdapat dalam pada produksi asli, juga ada di dalam barang substitusi. Oleh karena itu, barang substitusi bisa dikatakan sebagai alternatif dari produk asli.
Sementara itu, barang komplementer berfungsi mendukung kinerja dari produk asli maupun substitusi. Artinya, jenis barang ini tidak selalu digunakan sendiri, melainkan harus digunakan secara bersama dengan produk perusahaan lainnya.
2. Kaitannya dengan produk asli
Barang substitusi adalah jenis yang dapat menggantikan barang pokok karena memiliki fungsi yang mirip. Berbeda dengan barang komplementer yang produksinya dinilai lebih beresiko dan tidak dapat dipastikan jumlahnya. (Arfinna Erliencani)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id