Program ini guna mengatasi miskonsepsi pembelajaran di PAUD serta transisi ke SD. Terutama, beban pembelajaran baca, tulis, hitung (calistung) yang seolah menjadi tanggung jawab utama PAUD.
Mendikbudristek, Nadiem Makarim, menyebut akan ada empat fokus transisi pembelajaran dalam program ini. Pertama, transisi PAUD ke SD perlu berjalan mulus.
"Proses belajar mengajar di PAUD dan SD/MI/Sederajat kelas awal harus selaras dan berkesinambungan," papar Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-24 melalui siaran YouTube Kemendikbud RI, Selasa, 28 Maret 2023.
Kedua, setiap anak memiliki hak dibina agar kemampuan yang diperoleh tidak hanya kemampuan kognitif, tetapi juga kemampuan fondasi holistik. Anak-anak juga berhak mendapatkan kemampuan holistik, seperti kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, dan lainnya.
Ketiga, kemampuan dasar literasi dan numerasi harus dibangun mulai dari PAUD secara bertahap dan dengan cara menyenangkan. Keempat, siap sekolah.
Nadiem menjelaskan siap sekolah merupakan proses yang perlu dihargai oleh satuan pendidikan dan orang tua yang bijak. Setiap anak memiliki kemampuan, karakter, dan kesiapan masing-masing saat memasuki jenjang SD.
"Sehingga tidak dapat disamaratakan dengan standar atau label-label tertentu. Siap sekolah adalah proses, bukan hasil. Bukan sekadar pemberian label antara anak yang sudah siap atau belum siap sekolah,” tegas Nadiem.
Baca juga: Kesal Calistung Jadi Syarat Anak Masuk SD, Nadiem: Harus Dihilangkan! |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News