Hari Pahlawan. DOK Medcom
Hari Pahlawan. DOK Medcom

4 Pahlawan Nasional dari Sulawesi, Berjuang Demi Negara Lewat Senjata hingga Pendidikan

Renatha Swasty • 10 November 2025 18:01
Jakarta: Peringatan Hari Pahlawan menjadi waktu untuk menengok lagi jejak para tokoh yang membentuk wajah bangsa. Dari ujung Timur, Sulawesi menyimpan kisah perjuangan yang tak kalah heroik dengan daerah lainnya.
 
Berdasarkan Ensiklopedi Pahlawan Nasional (1995) terbitan Direktorat Jenderal Kebudayaan, ada empat nama besar dari Sulawesi yang tercatat sebagai pilar perjuangan Indonesia. Mereka datang dari latar berbeda, tapi tujuan mereka sama: menjaga martabat dan kebebasan tanah air.
 
Yuk intip empat Pahlawan Nasional yang berasal Sulawesi:

4 pahlawan nasional asal Sulawesi

1. Sultan Hasanuddin (1631–1670)

Lahir di Ujung Pandang, Sultan Hasanuddin memimpin Kerajaan Gowa, kekuatan besar di timur Nusantara yang menguasai jalur rempah. Ia menolak tunduk pada monopoli VOC, memimpin perang melawan Belanda di bawah Cornelis Speelman. Setelah kalah dan menandatangani Perjanjian Bongaya (1667), ia kembali mengangkat senjata. Perlawanan itu berakhir dengan jatuhnya Benteng Somba Opu pada 12 Juni 1669. Setahun kemudian, sang “Ayam Jantan dari Timur” wafat, meninggalkan warisan keberanian yang tak lekang waktu.
   

2. Maria Walanda Maramis (1872–1924)

Perempuan asal Kema, Sulawesi Utara, ini dikenal sebagai pelopor emansipasi di tanah Minahasa. Kehilangan orang tua sejak kecil tak menghentikannya untuk berjuang agar perempuan bisa berpendidikan. Bersama suaminya, ia mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya (PIKAT) pada 1917. Dari Minahasa, semangat itu menyebar ke Gorontalo, Poso, hingga Jawa, membangun generasi ibu yang berdaya dan cerdas.

3. Dr. G.S.S.Y. Ratulangi (1890–1949)

Dikenal sebagai Sam Ratulangi, tokoh kelahiran Tondano ini adalah intelektual sekaligus nasionalis sejati. Meraih gelar doktor di Swiss, ia aktif memperjuangkan nasib bangsa di kancah internasional sebagai Ketua Perhimpunan Indonesia. Setelah kemerdekaan, ia diangkat menjadi Gubernur Sulawesi pertama. Ketika ditawan Belanda dan dibuang ke Serui, semangatnya tak surut. Ia meninggal dunia pada 30 Juni 1949 dengan status sebagai tawanan, tapi juga sebagai simbol keteguhan seorang pejuang.

4. Arie Frederik Lasut (1918–1949)

Satu lagi putra Tondano yang berjuang lewat ilmu. Setelah Proklamasi, Arie Lasut menjabat Kepala Jawatan Tambang dan Geologi RI. Ia menolak tawaran kerja sama dari Belanda meski dijanjikan gaji tinggi. Kesetiaannya pada republik membuatnya diburu dan akhirnya dieksekusi di Pakem, Yogyakarta, pada 7 Mei 1949. Meski gugur muda, kesetiaannya terhadap NKRI tak pernah padam.

Nah, itulah empat pahlawan nasional asal Sulawesi. Semoga informasi ini bermanfaat buat kamu yaa. (Sultan Rafly Dharmawan)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan