Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Sonny Aribowo. DOK BRIN
Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Sonny Aribowo. DOK BRIN

Peneliti BRIN Teliti Sesar Baribis-Kendeng

Renatha Swasty • 13 Juni 2024 16:17
Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Kebencanaan Geologi meneliti sesar aktif utama di pulau Jawa, yaitu Sesar Baribis-Kendeng. Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Sonny Aribowo, mengatakan Sesar Baribis-Kendeng merupakan sebuah sistem sesar yang kompleks dan besar, yang disebut Java Back-arc Thrust.
 
Letaknya memanjang dari barat hingga timur dan ada di bagian belakang (utara) busur vulkanik Jawa. “Di Jawa Barat, sesar ini melewati Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, dan Bekasi. Ada indikasi melalui daerah selatan Jakarta (perbatasan dengan Depok) dan di daerah Bogor,” jelas Sonny dikutip dari laman brin.go.id, Kamis, 13 Juni 2024.
 
Sejak 2019, Sonny pernah meneliti di Majalengka, Purwakarta, Karawang, Depok, dan Bogor dengan pendanaan dari LPDP sebagai proyek S3 di Universite Grenoble Alpes, Rumah Program Kebencanaan, dan Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN).

“Di tahun ini, Yayasan Skala Indonesia mengadakan Ekspedisi Sesar Baribis dan saya ikut membantu menjadi narasumber di daerah Subang,” beber dia.
 
Sonny mengungkapkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui lokasi jalur sesar aktif-pernah bergerak setidaknya sejak 11 ribu tahun lalu-yang melalui kota-kota padat penduduk. Hal itu agar kewaspadaan terhadap bahaya gempa dapat ditingkatkan.
 
“Selain itu, ketika kita mengetahui ada indikasi aktif dari data geodesi dan seismisitas, perlu dikonfirmasi secara geologi apakah benar aktif atau tidak,” uncap dia.
 
Sonny menuturkan pada artikel berjudul “Active Back-arc Thrust in North West Java, Indonesia yang terbit di jurnal Tectonics tahun 2022, Java Back-arc Thrust aktif di segmen Tampomas, sejak sekitar 50 ribu tahun lalu sampai saat ini.
 
“Jejak morfologi (dari data Digital Elevation Model/DEM, sebagai indikasi awal sesar aktif) Java Back-arc Thrust ini menerus ke arah barat melewati Subang hingga ke selatan Jakarta dan Bogor,” tutur Sonny.
 
Dia menyebut pengetahuan titik lokasi sesar akan sangat diperlukan. Tak hanya itu, deformasi di batuan juga perlu dilihat untuk melihat geometri sesarnya.
 
Sonny berharap melalui berbagai metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui sumber gempa bumi dengan baik, informasi tersebut dapat digunakan oleh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk melakukan langkah mitigasi.
 
“Output-nya bisa berupa artikel ilmiah yang kemudian dapat diterjemahkan ke dalam bahasa sederhana oleh orang-orang dengan spesialisasi mitigasi dan media. Agar masyarakat dapat memahami sumber bahaya gempa bumi,” tutur dia.
 
Sonny mengatakan setelah sumber gempa bumi dapat diketahui, pemangku kepentingan dapat mengatur strategi cara hidup di daerah rawan gempa.
 
“Dan jika suatu saat terjadi gempa, masyarakat lebih siap. Lebih jauh lagi, jika terjadi gempa dengan magnitudo yang signifikan, tetapi bangunan-bangunan di Indonesia tetap berdiri kokoh, maka riset dan pemanfaatannya dapat dilakukan dengan baik,” ujar Sonny.
 
Baca juga: Banyak Sesar Aktif di Jawa Barat, BRIN Imbau Membangun Bangunan Tahan Gempa

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan