Ilustrasi. Foto: MI/Gino Hadi
Ilustrasi. Foto: MI/Gino Hadi

Hardiknas 2020 Titik Balik Perbaikan Kualitas Pendidikan

Muhammad Syahrul Ramadhan • 02 Mei 2020 09:09
Jakarta:  Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2020 yang diperingati di tengah pandemi covid-19 menjadi titik balik perbaikan kualitas pendidikan Indonesia.  Hardiknas juga menjadi momentum menerapkan kembali warisan Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantar melalui filosofi Tri Sentra Pendidikan atau tiga pusat pendidikan yakni keluarga, sekolah dan masyarakat.
 
Pengamat Pendidikan dari Center for Education Regulations and Development Analysis (Cerdas) Indra Charismiadji menyampaikan, saat ini filosofi tersebut mulai ditinggalkan masyarakat.  Terutama unsur keluarga sebagai salah satu pusat pendidikan. 
 
Ini terbukti di tengah pandemi virus Korona (covid-19) ini, banyak keluarga yang gagap saat mendampingi maupun memberikan pembelajaran bagi anaknya di rumah.  “Adanya pandemi covid 19, ini menunjukkan kalau ternyata pendidikan kita belum menjalankan tri sentra pendidikan itu.  Karena selama ini pendidikan di rumah tidak berjalan,” kata Indra kepada Medcom.id, Jakarta, Jumat, 1 Mei 2020.

Baca juga: Hardiknas, Pandemi Jadi Momentum Kebangkitan Guru Milenial
 
Hal ini, jelas Indra, disebabkan banyaknya orang tua yang lebih memilih untuk menyerahkan pendidikan anak-anaknya kepada lembaga atau pihak ketiga. Ini ungkapnya, jauh berbeda dibandingkan dengan Finlandia yang sentra utama pendidikannya justru berada di keluarga.
 
“Kebanyakan orang Indonesia meng-outsource-kan pendidikan ke orang lain, sekolah, bimbel, guru les.  Padahal kalau kita bandingkan dengan negara yang kualitas pendidikannya tinggi seperti Finlandia justru kekuatan mereka di dalam rumah,” ungkapnya.
 
Baca juga:  Hardiknas 2020, Upacara Bendera Tak Seperti Biasanya
 
Untuk itu Indra berharap, Hardiknas 2020 bisa menjadi momentum untuk memperbaiki dunia pendidikan di Tanah Air.  Terutama menguatkan kembali peran pendidikan di keluarga, karena saat ini pembelajaran masih terus dilaksanakan di rumah sampai waktu yang belum ditentukan kapan berakhirnya.
 
“Jadikan Hardiknas ini titik balik memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia, Dengan memulainya dari pendidikan di rumah. Karena sekarang terpaksa harus di rumah terus,” harapnya.
 
Ia pun menegaskan perbaikan wajib dilakukan, karena dari berbagai kajian mutu pendidikan Indonesia salah satu yang negara dengan kualitas pendidikan terendah di dunia. Ironinya, hal tersebut hampir 20 tahun berjalan di tempat. Jika tidak, ia sangsi SDM Unggul bisa terwujud.
 
“Padahal anggaran meningkat terus, dan tidak pernah dievaluasi, ini istilahnya adalah mimpi di siang bolong untuk menghasilkan SDM unggul tetapi programnya tidak berubah,” tegasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan