Siput usal, yang hidup di perairan dangkal hingga terumbu karang, dikenal dengan nama siput mata bulan di Lombok dan Maluku atau siput mata lembu di Sukabumi dan Banyuwangi.
"Siput usal sebagai sumber protein hewani masyarakat pesisir perlu dikelola secara baik supaya tetap dapat dinikmati anak cucu kita," kata peneliti Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN, Dwi Eny Djoko Setyono, dalam unggagan di akun Instagram @brin_indonesia dikutip Kamis, 21 November 2024.
Baca juga: Ulat Sutra, dari Benang Bisa Jadi Vaksin |
Siput usal memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan dengan ikan, yaitu 58,38 hingga 70,34 persen, dengan kadar lemak rendah 2,21 hingga 6,87 persen. Siput ini juga kaya akan mineral penting, seperti:
- Kalium, kalsium, magnesium, besi, seng, tembaga, dan selenium yang berguna mencegah anemia, menjaga kesehatan jantung, serta meningkatkan metabolisme dan imunitas tubuh
- Kandungan vitamin A, B12, dan E yang sangat esensial.
BRIN menyoroti pentingnya menjaga populasi siput usal agar tidak punah. Penangkapan berlebihan dan penurunan kualitas lingkungan dapat berdampak buruk pada kelestarian spesies ini.
Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan yang bijak agar manfaat siput usal dapat terus dirasakan. (Suchika Julian Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News