“Presiden telah menegaskan bahwa pemanfaatan energi alternatif, termasuk tenaga nuklir, menjadi kebutuhan yang harus kita kuasai untuk memastikan keberlanjutan dan kedaulatan energi nasional,” ujar Mendiktisaintek Brian Yuliarto dalam kegiatan Executive Meeting dan Anugerah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) 2025 melalui keterangan tertulis, Senin, 27 Oktober 2025.
Brian menegaskan penguasaan sains dan teknologi merupakan kunci bagi bangsa untuk mencapai kemandirian energi. Kegiatan ini mengambil tema Strategi Pengawasan Pembangunan PLTN dalam rangka menuju Net-Zero Emission.
Kegiatan ini menjadi forum pertukaran pengetahuan dan strategi antarlembaga untuk memperkuat kesiapan nasional di bidang energi nuklir. Hal ini sejalan dengan Asta Cita kedua, yakni memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara serta mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Saat ini, Kemdiktisaintek tengah menyusun peta kebutuhan SDM berdasarkan delapan industri strategis nasional, salah satunya bidang energi. Pemerintah berupaya memastikan program pendidikan tinggi dan riset nasional sejalan dengan arah pembangunan industri masa depan, termasuk pengembangan teknologi nuklir melalui reformulasi beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Beasiswa juga akan diarahkan pada bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) yang mendukung riset energi terbarukan, teknologi reaktor, serta manajemen keselamatan nuklir.
Kebijakan ini juga melibatkan kerja sama dengan berbagai negara mitra seperti Rusia, Prancis, Jepang, dan Australia untuk program joint degree dan world-class research exposure. Hal itu untuk mempercepat transfer pengetahuan dan pengembangan kapasitas SDM di bidang energi nuklir.
Plt. Kepala BAPETEN, Sugeng Sumbarjo, menyampaikan kesiapan SDM menjadi komponen vital dalam pengawasan dan keselamatan pengembangan PLTN.
“Dalam transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan, Indonesia telah berkomitmen mencapai net-zero emission pada 2060 atau lebih cepat. Pembangunan PLTN menuntut kesiapan menyeluruh dari kebijakan, infrastruktur, hingga kapasitas pengawasan yang andal,” papar Sugeng.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menegaskan pembangunan PLTN merupakan langkah strategis memperkuat ketahanan energi nasional.
“Di era transisi energi, PLTN menjadi peluang strategis untuk memperkuat dekarbonisasi dan inovasi teknologi. Dukungan regulasi, kelembagaan, dan peningkatan SDM menjadi kunci untuk memastikan keberhasilan implementasinya,” tutur Yuliot.
Wakil Menteri Pertahanan, Donny Ermawan, menekankan pentingnya memastikan proyek PLTN berada dalam koridor keamanan nasional. “Pembangunan PLTN adalah isu lintas sektor yang harus didukung aspek pertahanan dan keamanan, karena merupakan objek vital strategis yang menyangkut hajat hidup bangsa dan negara,” ujar Donny.
Kemdiktisaintek memandang kerja sama lintas kementerian dan lembaga sebagai langkah penting membangun fondasi riset dan pendidikan tinggi yang mendukung transformasi energi nasional. Sinergi ini diharapkan mampu memperkuat peran perguruan tinggi dan riset dalam menyiapkan talenta unggul yang berkontribusi nyata bagi kemandirian energi dan kemajuan bangsa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id