Jakarta: Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) Rokhmin Dahuri memaparkan kronologi Universitas Pertahanan (Unhan) yang hendak memberikan gelar profesor kehormatan kepada Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri.
Rokhmin Dahuri dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu, 9 Juni 202 mengatakan, bahwa semua berawal sejak November tahun 2020. Saat itu, lanjut dia, beberapa guru besar membahas terkait usulan pemberian gelar profesor kehormatan tersebut.
"Mereka lantas bertindak sebagai promotor," ujar pemegang gelar profesor kehormatan dari Mokpo National University Korea Selatan ini.
Gagasan tersebut kemudian dibahas oleh Rokhmin Dahuri dan Hasto Kristiyanto (Sekjen PDI Perjuangan) bersama para guru besar di Jakarta.
Para guru besar itu menyampaikan gagasan dan usulan agar Unhan menganugerahkan gelar profesor kehormatan (guru besar tidak tetap) kepada Megawati. Setelah usulan tersebut disetujui oleh Sidang Senat Guru Besar Unhan, disampaikanlah usulan itu kepada Megawati Soekarnoputri.
"Saat itu disampaikan tiga alasan," kata Rokhmin.
Baca juga: Megawati Bakal Dapat Gelar Profesor Kehormatan, Ini Kriteria Penilaiannya
Pertama, Megawati dianggap memiliki dan menguasai tacit knowledge tentang Ilmu Pertahanan, khususnya bidang kepemimpinan strategis. Para guru besar itu menilai kualitas itu sudah diaplikasikan dalam berbagai peran publik, yakni saat Megawati menjabat tiga periode anggota DPR, mulai 1984 hingga 1999.
Pada saat menjabat wakil presiden pada tahun 1999-2001, dan saat menjadi presiden pada tahun 2001-2004. "Plus saat menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan sejak 1999 hingga saat ini. Tacit knowledge ini bila diajarkan dan dibukukan bisa menjadi explicit or empirical knowledge yang sangat berguna bagi peradaban manusia. Begitu pemikiran para guru besar," kata Ketua DPP PDIP ini.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan