Dilansir dari laman Metro TV, permintaan pengunduran diri Gus Yahya tercantum dalam risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU yang ditandatangani Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar pada Jumat, 21 November 2025. Dalam risalah tersebut disebutkan bahwa hasil musyawarah antara Rais Aam dan dua Wakil Ketua Rais Aam memutuskan agar Gus Yahya mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum PBNU.
Kakak dari mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas itu diberikan waktu tiga hari untuk melepaskan jabatannya. Risalah rapat menegaskan bahwa jika dalam kurun waktu tersebut Gus Yahya tidak mengundurkan diri, maka Rapat Harian Syuriyah PBNU akan memberhentikannya secara sepihak.
Rapat yang berlangsung di Hotel Aston City, Jakarta tersebut dihadiri 37 dari 53 anggota. Keputusan kontroversial ini tentu tidak muncul begitu saja. Ada alasan kuat yang melatarbelakangi permintaan mundur tersebut.
Lantas, apa yang menjadi pemicu hingga Gus Yahya diminta mundur? Yuk simak penjelasannya di bawah ini
Alasan Gus Yahya diminta mundur
Kontroversi yang menimpa kepemimpinan Gus Yahya bukan sekadar persoalan internal organisasi, melainkan terkait dengan nilai-nilai fundamental yang dipegang teguh oleh NU. Keputusan Syuriyah PBNU ini juga mencerminkan sikap tegas organisasi dalam menjaga marwah dan prinsip-prinsip Ahlussunnah Waljamaah An-Nahdliyah.Salah satu Rais Syuriyah PBNU, KH Imam Buchori Cholil, mengungkapkan alasan di balik keputusan tersebut. Gus Yahya dinilai melanggar nilai Ahlussunnah Waljamaah An-Nahdliyah karena mengundang narasumber yang terkait dengan jaringan Zionisme, yakni Peter Berkowitz. Kehadiran akademisi yang pro-Zionis itu dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional NU beberapa waktu lalu dianggap mencemarkan nama baik PBNU, terlebih di tengah genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Forum Rapat Harian Syuriyah PBNU menilai kehadiran narasumber yang berafiliasi dengan jaringan Zionisme Internasional telah melanggar nilai serta ajaran Ahlussunnah Waljamaah An-Nahdliyah. Tindakan tersebut juga dinilai bertentangan dengan Muqoddimah Qonun Asasi NU. Meski telah diperingatkan agar kegiatan pengkaderan tertinggi di lembaga NU tidak berafiliasi dengan Zionis, namun insiden Peter Berkowitz tetap terjadi hingga akhirnya Syuriyah memutuskan menghentikan program AKN tersebut.
Dasar Hukum Pemberhentian Gua Yahya
Pemberhentian Gus Yahya dari jabatannya didasarkan pada Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 13 Tahun 2025 tentang Pemberhentian Fungsionaris. Dalam aturan tersebut, fungsionaris dapat diberhentikan dengan tidak hormat apabila melakukan tindakan yang mencemarkan nama baik perkumpulan atau merugikan perkumpulan secara materiil.Keputusan pemberhentian ini kemudian diumumkan melalui surat edaran nomor 4785/PB.02/A.II.10.01/99/11/2025 yang menyatakan Gus Yahya tidak lagi memiliki wewenang sebagai Ketua Umum PBNU terhitung sejak 26 November 2025 pukul 00.45 WIB. Selama kekosongan jabatan, kepemimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sepenuhnya berada di tangan Rais Aam selaku Pimpinan Tertinggi Nahdlatul Ulama.
Sosok Gus Yahya memang tidak bisa dipisahkan dari dinamika NU selama ini. Kiprahnya yang panjang di organisasi Islam terbesar di Indonesia ini membuat namanya begitu dikenal. Lalu, siapa sebenarnya Gus Yahya? Yuk simak profilnya di sini.
Perjalanan hidup Gus Yahya mencerminkan dedikasi seorang kiai yang tidak hanya fokus pada urusan internal organisasi, namun juga aktif membawa misi perdamaian dan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin ke kancah internasional. Latar belakang keluarga besarnya yang penuh dengan tokoh-tokoh kharismatik turut membentuk kepribadian dan pemikirannya.
Pendidikan Gus Yahya
Dilansir dari laman NU Online, Gus Yahya adalah putra dari tokoh besar NU, KH Muhammad Cholil Bisri, dan saudara dari Menteri Agama RI sekaligus Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, KH Yaqut Cholil Qoumas. Kakeknya, KH Bisri Mustofa, adalah penyusun Kitab Tafsir Al Ibris yang terkenal.Pria kelahiran 15 Februari 1966 ini lahir dan besar di lingkungan pesantren, sehingga ilmu keagamaan menjadi bagian dari kesehariannya. Gus Yahya pernah menimba ilmu di Madrasah Al Munawwir Krapyak, Kota Yogyakarta, di bawah asuhan KH Ali Maksum.
Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikan formal di Universitas Gadjah Mada dengan mengambil jurusan Sosiologi, sehingga dikenal memiliki perspektif moderat dan inklusif dalam berbagai isu sosial dan keagamaan. Perpaduan antara pendidikan pesantren dan kampus ini membentuk cara pandangnya yang unik dalam melihat berbagai persoalan.
Perjalanan Karier Gus Yahya
Sebelum memimpin PBNU, Gus Yahya telah lama berkiprah dalam struktur organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Katib Aam PBNU periode 2015-2020. Pada Muktamar PBNU tahun 2021, ia terpilih menjadi Ketua Umum PBNU dan memimpin berbagai program transformasi di bidang pendidikan, kaderisasi, serta peran NU dalam isu kemanusiaan global.Kiprahnya di forum internasional dan dialog antaragama menjadikan NU lebih dikenal di tingkat dunia. Di era kepemimpinan Presiden KH Abdurrahman Wahid periode 1999-2001, Gus Yahya dipercaya sebagai juru bicara presiden. Saat pemerintahan Presiden Joko Widodo, ia kembali mendapat amanah sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan resmi dilantik pada 31 Mei 2018 di Istana Negara, Jakarta.
Komitmen Gus Yahya dalam menyebarkan pesan damai tercermin dari berbagai kunjungannya ke negara-negara Eropa dan Timur Tengah, dimana ia selalu membawa misi Islam yang penuh kedamaian dan keterbukaan. Kontribusi nyatanya adalah pendirian lembaga keagamaan Bayt ar-Rahmah li ad-Da'wa al-Islamiyyah Rahmatan li al-'Alamin di Amerika Serikat yang bertujuan memperkenalkan Islam sebagai agama yang membawa rahmat bagi semesta.
Keaktifannya di panggung internasional juga terlihat dari kehadirannya sebagai narasumber di berbagai forum diskusi global, termasuk saat berbicara dalam acara yang diselenggarakan oleh American Jewish Committee di Yerusalem. Melalui berbagai kesempatan ini, ia konsisten menyuarakan pesan toleransi dan membangun dialog antar peradaban. (Bramcov Stivens Situmeang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id