Pesantren. DOK MI
Pesantren. DOK MI

Hari Santri 2025, MUI: Momentum Muhasabah Serius pada Tata Kelola Internal Pesantren

Renatha Swasty • 22 Oktober 2025 15:33
Jakarta: Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Waketua Wantim MUI), Zainut Tauhid Sa'adi, mengatakan Hari Santri Nasional 2025 mesti menjadi momentum muhasabah. Ini menyusul serangkaian peristiwa mulai dari ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny yang merenggut korban jiwa hingga kasus-kasus internal, seperti aksi bullying dan pelecehan seksual. 
 
"Peristiwa ini menjadi alarm kepada semua pondok pesantren untuk melakukan muhasabah serius pada tata kelola internal," kata Zainut melalui keterangan tertulis, Rabu, 22 Oktober 2025. 
 
Zainut menyebut pesantren ditantang untuk membuktikan bukan hanya mengajarkan moralitas, tetapi juga mampu menjamin keselamatan dan perlindungan bagi setiap santri.

MUI mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang memberikan respons cepat dengan memerintahkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar untuk memeriksa struktur dan kekuatan bangunan di pondok-pondok pesantren. Instruksi tersebut diberikan setelah insiden ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. 
 
"Hal ini membuktikan pemerintah memberikan perhatian serius kepada dunia pesantren," kata dia. 
 
MUI juga memberikan perhatian serius terhadap isu pelecehan seksual di berbagai pesantren. Hal ini menjadi ancaman terhadap muruah institusi yang selama ini dianggap benteng moral. 
 
"Kasus-kasus kekerasan dan pelecehan seksual secara langsung merusak kepercayaan publik terhadap pesantren sebagai lembaga yang menjunjung tinggi akhlak dan moralitas," tegas Zainut. 
 
Zainut menyebut kasus-kasus kekerasan seksual ini tidak mewakili seluruh institusi pesantren di Indonesia. Mayoritas pondok pesantren tetap menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan Islam yang berintegritas, mengajarkan akhlak mulia, dan berkomitmen pada keamanan serta kesejahteraan santri. 
 
"Oleh karena itu, generalisasi dengan menyamaratakan semua pesantren sebagai tempat yang tidak aman adalah tindakan yang keliru dan tidak adil," tegas dia. 
 
Dia mengatakan generalisasi hanya akan mendiskreditkan ribuan pesantren yang berdedikasi dan memiliki reputasi baik. Zainut mengajak semua pihak memisahkan tindakan kriminal oknum dengan lembaga pendidikan secara keseluruhan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan