Hanya dalam waktu 11 hari, JUMBO berhasil menjadi film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa dengan 2 juta penonton dan ditayangkan di lebih dari 2.600 layar bioskop di seluruh Indonesia. Visual memukau, cerita menyentuh, serta pesan moral yang kuat membuat JUMBO jadi perbincangan hangat di kalangan pecinta film dari berbagai usia.
JUMBO mengisahkan tentang Don, seorang anak laki-laki dengan mimpi besar untuk menghidupkan kembali buku dongeng warisan orang tuanya melalui sebuah pertunjukan. Namun, perjalanannya tak mudah.
Ia harus menghadapi ejekan, kehilangan bukunya yang dicuri oleh temannya sendiri, Atta, serta berbagai hambatan lain. Dalam perjuangannya, Don mendapat dukungan dari Oma dan dua sahabat setianya, Nurman dan Mae.
Petualangan mereka semakin menegangkan ketika bertemu dengan Meri atau Maria, seorang anak perempuan dari dunia lain yang sedang mencari orang tuanya.
Produser Film JUMBO, Novia Puspa Sari, mengungkapkan produksi film melalui jalan panjang sejak tahun 2019. Ide penggarapan ini muncul pada 2019 dan mulai script development pada tahun 2020 hingga akhirnya tayang Maret 2025.
"Kami bekerja sama lebih dari 400 kreator Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia juga," sebut Novia kepada Medcom.id, Jumat, 11 April 2025.
Baca juga: Kisah Novia, dari Anak Magang Jadi Produser yang Sukseskan Film Animasi JUMBO |
Dinamika penggarapan film JUMBO penuh tantangan apalagi setelah dunia sempat dihantam pandemi covid-19 pada 2020.
"Dari segi komunikasi jadi ada limitasi. Di mana kami berkomunikasi dengan tim yang terlibat itu lebih banyak online, tapi ini tak menyurutkan kami bahwa film ini juga harus memberikan kualitas terbaiknya," ungkap dia.
Novia mengungkapkan proyek besar ini juga dikerjakan oleh banyak ekspertis serta studio, baik itu studio untuk bagian animasi, sound, dan musik. "Studio kreatif ini pun tersebar di Indonesia," beber dia.
Tak terkecuali, tenaga yang bekerja pada proyek itu. Tak sedikit lulusan SMK bidang animasi dan visual terlibat dalam film ini.
"Banyak anak yang memang lulusan SMK, jadi sebenarnya ini banyak melibatkan talent dengan berbagai background," ujar lulusan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) jurusan Film itu.
Sejauh penayangan film JUMBO, ia dan tim sangat bersyukur dengan pencapaian yang telah diraih. Menurutnya, banyaknya penonton merupakan bukti energi baik yang mampu disalurkan film tersebut.
"Dan ternyata pencapaiannya sampai titik hari ini membuktikan ternyata Indonesia itu sebenarnya membutuhkan film yang bisa dinikmati oleh semua orang. Dan terbukti juga bahwa film animasi itu juga punya tempat di penonton. Jadi tentunya kami sangat bersyukur dan juga turut bangga juga dan senang bahwa seluruh penonton Indonesia ikut merayakan Jumbo," kata Novia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News