pada hari ke-11 penayangan dengan penonton mencapai 2 juta orang lebih. Pencapaian ini menggeser film animasi Si Juki The Movie yang pada akhir penayangannya di bioskop pada 2017 meraih 642.312 penonton.
Di balik film JUMBO, ada nama Novia Puspa Sari sebagai produser. Perempuan kelahiran 1996 itu terlibat produksi film JUMBO sejak Tahun 2020.
Menempati posisi produser, Novia mesti melalui jalan cukup panjang. Ia terjun di dunia film bahkan sejak kuliah di Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
Pada 2018, ia sudah magang di Production House, Visinema. Rumah produksi yang juga menggarap JUMBO.
Pada masa magang, Novia ditempatkan sebagai asisten produser. Ia sudah terlibat di sejumlah film garapan Visinema seperti Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI), Keluarga Cemara 1, Love for Sale 2 hingga film animasi Nusa The Movie.
"Tapi memang bersyukurnya ternyata diberi jalannya ketika dari magang itu, pertama menjejakinya dari posisi production assistant dulu, yang memang lebih ke managerial dan administrasi," cerita Novia kepada Medcom.id, Jumat, 11 April 2025.
Selesai magang dan lulus dari UMN, Visinema merekrut Novia. Tahun 2019, ide JUMBO muncul dan Sutradaranya, Rian Adriandhy, masuk untuk tahap script development pada 2020.
"Yang kemudian dari pengalaman itu akhirnya saya dikasih kesempatan sama Mas Angga Sasongko CEO dari Visinema berpartner bersama Mbak Anggia Tarisma sebagai produser di proyek JUMBO," beber dia.
Baca juga: Di Balik Suksesnya Film JUMBO, Ternyata Ada Sutradara Jenius Lulusan Amerika dan Peraih Beasiswa Bergengsi |
Sejak kuliah pada 2014 di jurusan Film UMN, Novia sudh bermimpi untuk bekerja di production house. Magang di Visinema membuka jalannya lebih jauh.
"Kemudian dari situ saya sendiri mulai belajar tentang bagaimana memanage production sampai diberi kesempatan untuk memproduseri film," ungkap dia.
Selama di Visinema, banyak project yang ia kerjakan. Tidak hanya film layar lebar, namun juga beberapa serial maupun konten edukasi di YouTube.
"Di mana eksplorasi konten ini yang juga membuat aku banyak belajar juga sih tentang produksi. Sampai titik di mana ketika punya kesempatan menjalankan JUMBO ini," jelas Novia.
Bagi dia, terlibat dalam film JUMBO adalah medium belajar. Saat kuliah, dirinya tak belajar mendalam terkait film animasi.
"Kuliah itu ada basic-basic tentang animasi yang dipelajarin. Tapi sebenarnya ketika mengerjakan JUMBO ini juga jadi tempat belajar saya yang baru mengenai dunia animasi," tutur dia.
Sejauh penayangan film JUMBO, ia dan tim sangat bersyukur dengan pencapaian yang telah diraih. Menurutnya, banyaknya penonton merupakan bukti energi baik yang mampu disalurkan film tersebut.
"Dan ternyata pencapaiannya sampai titik hari ini membuktikan ternyata Indonesia itu sebenarnya membutuhkan film yang bisa dinikmati oleh semua orang. Dan terbukti juga bahwa film animasi itu juga punya tempat di penonton. Jadi tentunya kami sangat bersyukur dan juga turut bangga juga dan senang bahwa seluruh penonton Indonesia ikut merayakan Jumbo," ujar Novia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News