Penerima beasiswa LPDP di Universitas Harvard, Asti Shafira. DOK IG @kobieducation
Penerima beasiswa LPDP di Universitas Harvard, Asti Shafira. DOK IG @kobieducation

Kisah Asti, Nakes Puskesmas yang Sempat Diremehkan Kini Kuliah di Harvard Berkat LPDP

Medcom • 13 Desember 2023 11:55
Jakarta: Mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri bukan hal mudah. Perlu tekad dan usaha yang kuat untuk mewujudkannya, seperti yang dilakukan oleh Asti Shafira.
 
Dia berhasil menempuh pendidikan S2 di Universitas Harvard dengan beasiswa. Namun, tentunya perjuangan Asti penuh dengan jatuh bangun.
 
Bermula saat dirinya tengah menempuh S1, Asti harus mencari beasiswa demi bisa mempertahankan kuliahnya lantaran sang ayah meninggal dunia.

“Di tahun ke-2 kuliah, ayahku meninggal. Beliau satu-satunya tulang punggung keluarga,” ujar Asti dikutip dari laman Instagram @kobieducation pada Rabu, 13 Desember 2023.
 
Hal itu menyebabkan Asti memiliki utang UKT belasan juta rupiah. Asti sampai harus memohon kepada rektor kampusnya, berharap agar biaya UKT diringankan. Sejak saat itu, dia mencari beasiswa setiap harinya.
 
“Jungkir balik apply belasan beasiswa selalu ditolak. Akhirnya di tahun ke-3 kuliah baru dapat beasiswa yang sesuai,” cerita dia.
 
Dengan beasiswa, Asti tak lagi terpuruk dengan keadaan. Namun, dia tak lantas bersantai tapi tetap kuliah dengan baik. Berbagai organisasi dan perlombaaan diikuti sampai menjadi mahasiswa berprestasi di fakultasnya.
 
Asti juga memiliki impian besar yakni melanjutkan jenjang S2 di Universitas Harvard. Namun, dia sempat dihantui dilema lantaran harus bekerja untuk menghidupi keluarganya sejak sang ayah meninggal dunia.
 
“Dari dulu pengin banget kuliah di Harvard. Bener-bener kampus impian aku. Tapi keadaannya enggak memungkinkan karena aku juga harus bantu hidupi keluarga,” tutur dia.  
 
Setelah lulus S1, Asti sempat dihadapkan kesulitan lantaran jatuh sakit dan tak kunjung dapat pekerjaan. Padahal, dia harus bekerja untuk membantu menghidupi ibu dan adik-adiknya.
 
Setelah berbulan-bulan mencari pekerjaan, akhirnya Asti diterima di salah satu perusahaan startup sebagai Business Development, namun hanya bertahan empat bulan. Lalu, Asti mencoba mendaftar formasi PNS untuk Ahli Gizi karena ingin mencoba pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya saat berkuliah.
 
“Akhirnya aku berhasil diterima sebagai PNS Ahli Gizi dan ditempatkan di salah satu puskesmas di Jakarta. Sejak saat itu, aku jadi tulang punggung keluarga. Kalau kata anak zaman sekarang ‘frugal living’, kalau ada opsi enggak ngeluarin uang, ya aku akan pilih itu,” ucap dia.
 
Bekerja di puskesmas tak membuatnya meninggalkan impian melanjutkan kuliah di Universitas Harvard. Bahkan, Asti sempat diremehkan lantaran dirinya dianggap hanya seorang pegawai puskesmas yang tak mungkin bisa berkuliah ke luar negeri.
 
“Walaupun banyak banget yang ngeremehin. Katanya enggak mungkin bisa kuliah di Harvard, enggak ada sejarahnya pegawai puskesmas kuliah sampai ke sana,” kenang dia.
 
Kalimat cemoohan itu tak memengaruhi mimpinya. Asti tetap bertekad dan percaya suatu saat nanti pasti bisa merealisasikan meimpinya belajar dan kuliah di Universitas Harvard.

Upgrade ilmu saat pandemi covid-19

Selama pandemi covid-19 pada 2020, banyak permasalahan yang dialami terutama berkaitan dengan pekerjaannya sebagai tenaga kesehatan (nakes).
 
Hal itu justru membuatnya semakin semangat memantapkan impiannya untuk melanjutkan S2 di luar negeri untuk meningkatkan ilmu dan mewujudkan cita-citanya di bidang kesehatan.
 
“Wah pas covid-19 itu kacau banget sih, sebagai nakes aku kewalahan banget sampai overworked. Dari kejadian pandemi covid-19, aku jadi melihat dan mengalami banyak hal. Sistem kesehatan di Indonesia masih butuh banget untuk dibenahi,” tutur dia.

Berangkat pagi buta pulang malam lanjut persiapan beasiswa

Dalam kesehariannya bekerja banting tulang untuk keluarga, Asti harus berangkat kerja di pagi buta. Jarak antara tempat kerja dan rumahnya terbilang cukup jauh, sehingga ia juga harus pulang larut malam.
 
Meskipun di tengah kepadatan aktivitasnya, Asti tetap menyempatkan diri belajar persiapan mendaftar beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Hal tersebut dilakukannya karena dia sudah berkomitmen mendapatkan beasiswa ke luar negeri.
 
“Jadi mau secapek apa pun harus disempetin buat belajar IELTS dan lainnya,” ujar dia.
 
Asti mengaku mengalami kesulitan ketika belajar IELTS mandiri lantaran tak memiliki biaya untuk mengikuti les bahasa Inggris. “Aku juga struggle belajar IELTS sendiri, karena enggak bisa mengeluarkan modal untuk ikut les,” ucap dia.

Dapat LoA dari Universitas Harvard

Berkat ketekunannya dalam belajar, akhirnya Asti berhasil membuktikan bisa diterima di kampus impiannya, yaitu Universitas Harvard dalam program Master of Science in Global Health. Bahkan, ia juga mendapat LoA dari John Hopkins University.
 
Tentunya, hal ini dikarenakan persiapan matang. Mulai dari riset kampus, jurusan, dan melatih diri menulis untuk bekal persiapan menulis esai.
 
“Enggak peduli omongan orang lain, aku nekat daftar ke kampus impianku,” tutur dia.

Berhasil lolos beasiswa LPDP setelah gagal 1 kali

Sebelum dinyatakan lolos LPDP pada 2023, Asti ternyata pernah gagal satu kali saat mendaftar LPDP di 2021. Tak menyerah, Asti berani mencoba lagi sampai akhirnya berhasil dinyatakan lolos.
 
“Tahun 2021 pernah daftar LPDP tapi enggak lolos gara-gara kurang syarat berkas perizinan sebagai PNS. Enggak mau mengulangi kesalahan yang sama, aku daftar lagi di tahun berikutnya. Finally lolos LPDP!” kenangnya.
 
Dari yang awalnya dihantui keraguan, bahkan sampai banyak yang meremehkan, semua itu bisa dipatahkan oleh Asti. Dia berhasil membuktikan dirinya bisa diterima di Universitas Harvard dengan beasiswa.
 
“Aku memilih di Harvard University karena itu kampus impianku dari dulu dan paling cocok dengan jurusan dan pekerjaanku,” ujar Asti. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
 
Baca juga: Kisah Galih, Guru SD yang Buktikan S2 Berikan Banyak Manfaat Saat Mengajar

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan