Direktur Pendidikan ITS Siti Machmudah menjelaskan, untuk tahun ini, jalur penerimaan mahasiswa baru masih sama dengan tahun sebelumnya. Jalur penerimaan mahasiswa baru ITS yakni lewat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN), dan Seleksi Kemitraan Mandiri (SKM).
"Di ITS, untuk SNMPTN kami memberi kuota 20 persen, untuk SBMPTN ada 30 persen dan sisanya untuk SKM," ujar Machmudah mengutip siaran pers ITS, Senin, 18 Januari 2021.
Baca: Alumnus ITS Bagikan Kiat Memikat Investor untuk Startup
Ia menjelaskan, dalam SNMPTN, ITS akan menilai berdasarkan indeks sekolah yang mempertimbangkan akreditasi sekolah, alumni yang diterima SNMPTN di perguruan tinggi negeri (PTN) Indonesia, dan alumni yang diterima SBMPTN di PTN di Indonesia. Setelah itu, siswa akan dibandingkan dengan siswa lain pada sekolah tersebut yang mendaftar di ITS.
"Perbandingan ini diutamakan pada nilai rapor, kemudian didukung dengan sertifikat yang disertakan seperti kejuaraan olimpiade sains, olahraga, karya ilmiah, seni, hafiz, dan ketua OSIS," jelasnya.
Selanjutnya, untuk SBMPTN, penilaian masih sama seperti tahun lalu, dengan menggunakan skor dari UTBK.
Selain SNMPTN dan SBMPTN, ITS juga memiliki jalur khusus yaitu SKM. Jalur ini bisa diikuti untuk yang ingin melanjutkan pendidikan sarjana, vokasi, dan International Undergraduate Program (IUP). Untuk SKM akan memerlukan nilai rapor, nilai UTBK atau TKA dari ITS, dan pengumpulan deskripsi diri.
"Untuk program IUP dan Joint Degree, calon mahasiswa baru juga perlu sertifikat kemampuan bahasa Inggris, dan bisa menyertakan sertifikat prestasi," terang Machmudah lagi.
Dosen Departemen Teknik Kimia ITS ini pun menambahkan, semua program studi kecuali IUP dapat didaftarkan melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan SKM. Program IUP hanya bisa didaftarkan melalui jalur IUP sendiri dan juga SKM. Program internasional ini pun hanya tersedia di beberapa departemen di ITS.
Baca: ITS Kembangkan i-nose, Pendeteksi Covid-19 Lewat Bau Keringat Ketiak
Koordinator Sosial dan Promosi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) 2021, Ismaini Zain mengungkapkan, UTBK tahun ini akan sedikit berbeda. Materi UTBK akan terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA).
"Untuk kelompok ujian akan tersedia Saintek (sains dan teknologi), Soshum (sosial humaniora), dan campuran (saintek-soshum)," ungkap Ismaini.
Dosen Departemen Statistika ITS tersebut menambahkan, tahun ini pun pendaftaran SBMPTN akan dilaksanakan langsung setelah siswa mendaftar untuk UTBK. Berbeda seperti 2019, siswa bisa melihat nilai terlebih dahulu, baru mendaftarkan dirinya pada jalur SBMPTN.
UTBK tahun ini pun akan dilaksanakan dalam dua gelombang. Setiap gelombang akan dilaksanakan selama tujuh hari dengan yang terdiri dari dua sesi setiap harinya.
Baca: Mahasiswa ITS Rancang Tempat Pengolahan Limbah Masker
"Gelombang pertama dilaksanakan mulai 12 April dan gelombang kedua mulai 26 April," tambah Ismaini.
Sementara itu, Wakil Rektor I ITS Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Adi Soeprijanto sangat berharap antusiasme siswa di Indonesia untuk mendaftar ke kampus ITS. Sebagai salah satu kampus teknik terbaik di Indonesia, ITS sangat ingin mendapatkan mahasiswa yang berkualitas.
"Dengan acara (talkshow) ini pun diharapkan para peserta bisa mengenal ITS lebih jauh, dan keinginan untuk masuk ITS bertambah," ujar Adi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News