Kampus USK. Foto: Dok. USK
Kampus USK. Foto: Dok. USK

Rektor USK Wajibkan Sivitas Akademikanya Vaksinasi Ketiga

Fajri Fatmawati • 22 Februari 2022 12:18
Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala (USK) mewajibkan seluruh sivitas akademikanya untuk melakukan vaksinasi ketiga atau penguat (booster). Keputusan ini merupakan respons kampus terkait perkembangan kasus covid-19 di lingkungan perguruan tinggi ini.
 
“Di layanan rumah sakit pemerintah ataupun di Rumah Sakit Pendidikan USK,” kata Rektor USK, Samsul Rizal, dikutip dari keterangan tertulis USK, Selasa, 22 Februari 2022.
 
Dia mengatakan, sebelumnya pihak USK telah melakukan pelacakan aktif terhadap kasus positif covid-19 di lingkungan kampus mulai 7-15 Februari 2022. Hasilnya, terdapat 22,6 persen terkonfirmasi positif dari 1.496 mahasiswa yang dites swab polymerase chain reaction (PCR) dan antigen. 

“Jumlah tersebut tersebar dari 12 fakultas di USK,” ucap Samsul Rizal.
 
Tidak hanya itu, selama dua pekan terakhir, beberapa dosen dan tenaga pendidik USK dikatakannya, juga terpapar covid-19. Bahkan saat ini pemerintah telah menetapkan status PPKM level 3 untuk wilayah kota Banda Aceh. 
 
Langkah tersebut diambil oleh pemerintah mengingat adanya peningkatan kasus positif covid-19 di Kota Banda Aceh dan Provinsi Aceh.  
 
“Semua data-data ini terus menjadi perhatian USK. Jadi kewajiban vaksinasi ketiga ini adalah upaya kita untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini di lingkungan kampus,” ujarnya.
 
Adapun kebijakan lainnya terkait hal ini, kegiatan praktikum atau skill lab maupun penelitian lab dan sejenisnya, dapat dilaksanakan secara luring dengan protokol kesehatan covid-19 yang ketat dan kapasitas 50 persen. USK juga membatasi kehadiran tenaga kependidikannya maksimal 75 persen.  
 
"Semua kegiatan kemahasiswaan di luar kampus juga tidak dibenarkan. Sedangkan kegiatan di dalam kampus, masih dapat dilaksanakan jika dilakukan secara daring," ungkapnya.
 
Samsul Rizal menyampaikan, sebelumnya USK juga telah kembali menerapkan perkuliahan secara daring sejak 8 Februari 2022 lalu. Keputusan itu terbilang berat karena proses pembelajaran akan jauh lebih efektif jika dilaksanakan secara tatap muka atau luring.
 
“Namun keputusan ini harus diambil demi kesehatan dan keselamatan bersama,” ucapnya.
 
Baca juga:  Puluhan Mahasiswa Positif Covid-19, USK Gelar Kuliah Daring Hingga 20 Februari
 
Demi berupaya mengakhiri wabah ini, rektor USK mengharapkan komitmen bersama, baik dari masyarakat maupun pemerintah selaku pengambil kebijakan. Kepada sivitas akademika diimbau agar dapat menjadi contoh bagi masyarakat.
 
“Pandemi ini akan sulit hilang jika kesadaran itu tidak tumbuh dalam diri kita sendiri. Inilah komitmen yang selalu USK jaga, bahwa kita tidak pernah main-main dalam menghadapi wabah ini,” jelasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan