Salah satu persoalan yang kerap membingungkan calon mahasiswa ialah perihal pilihan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di urutan kedua. Berkaca pada seleksi di tahun-tahun sebelumnya, kurang dari lima persen siswa lolos SNMPTN di pilihan kedua.
Hal ini memicu anggapan ada beberapa PTN tak mau dinomorduakan. Lantas, apakah asumsi tersebut benar?
Untuk memahaminya lebih lanjut, simak penjelasan berikut dikutip dari laman Aku Pintar.
Peluang lolos PTN di pilihan kedua SNMPTN
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, hanya lima persen siswa lolos SNMPTN di pilihan kedua. Namun, hal ini tidak sepenuhnya berarti PTN tak mau dinomorduakan.Kecilnya peluang lolos di pilihan kedua disebabkan kuota yang ditetapkan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). PTN berstatus Badan Hukum (PTN-BH) ditetapkan kuota maksimum 50 persen untuk seleksi mandiri dan minimum 30 persen untuk SBMPTN.
Pembagian demikian membuat kuota SNMPTN berada di angka terkecil. Sehingga, peluang lolos juga lebih kecil. Agar lebih mudah dipahami, coba perhatikan analogi berikut.
Kuota jurusan X di PTN Y sebesar 10 kursi, sedangkan jumlah pendaftar pada pilihan pertama mencapai 500 siswa. Dengan rasio yang lebih besar 50 kali lipat dari kuota itu, tentu kecil kemungkinan pihak kampus masih akan menyeleksi pendaftar yang menempatkan di pilihan kedua SNMPTN.
PTN tidak mau dijadikan pilihan kedua
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan kecil kemungkinan pihak kampus bakal menyeleksi pendaftar yang menempatkannya di pilihan kedua. Bahkan, beberapa PTN-BH disinyalir sama sekali tak melirik pendaftar di pilihan kedua.Lantas, kampus mana sajakah itu? Berikut daftarnya:
- Institut Teknologi Bandung (ITB)
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
- Institut Pertanian Bogor (IPB)
- Universitas Gadjah Mada (UGM)
- Universitas Indonesia (UI)
- Universitas Padjajaran (Unpad)
- Universitas Airlangga (Unair)
- Universitas Diponegoro (Undip)
- Universitas Sumatera Utara (USU)
- Universitas Sebelas Maret (UNS)
- Universitas Hasanuddin (Unhas)
- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
- Universitas Andalas (Unand)
- Universitas Brawijaya (UB)
- Universitas Negeri Malang (UM).
PTN yang tidak mau dinomorduakan pada SNMPTN tak hanya sebatas 15 kampus di atas. Mayoritas PTN memang memprioritaskan memenuhi kuota pada pilihan pertama terlebih dahulu.
Pilihan kedua SNMPTN tidak akan diseleksi bila daya tampung sudah terpenuhi.
Tips menentukan urutan PTN di SNMPTN
Agar peluang lolos SNMPTN lebih besar, Sobat Medcom bisa menjadikan satu dari 15 PTN di atas sebagai pilihan pertama. Sebisa mungkin, hindari menempatkan pada pilihan kedua.Selain itu, Sobat Medcom juga bisa mempertimbangkan untuk memilih satu PTN dengan jurusan berbeda. Misalnya, tempatkan jurusan Pendidikan bahasa Inggris Universitas Negeri Jakarta di pilihan pertama dan jurusan Pendidikan bahasa Prancis Universitas Negeri Jakarta di pilihan kedua.
Hal terpenting pastikan PTN tersebut masih berada di satu provinsi dengan asal sekolah, sebagaimana ketentuan yang ditetapkan LTMPT.
Itulah penjelasan mengenai pilihan kedua di SNMPTN beserta peluang lolosnya. Akan lebih baik bila Sobat Medcom menyusun strategi berdasarkan riset pribadi agar kesempatan lolos lebih besar. Intinya, jangan mengisi pilihan SNMPTN asal-asalan, ya! (Nurisma Rahmatika)
Baca: Belum Ada Bayangan Soal Persaingan SNMPTN 2022? Begini Cara Ceknya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
 
   
	 
											 
											 
											