"Sehingga tidak hanya masyarakat tertentu, alumni, dan ASN saja yang dapat berpartisipasi dalam pelatihan ini, melainkan mahasiswa aktif juga," ungkap Adi.
Guru besar Teknik Elektro ITS ini menjelaskan, sinkronisasi pelatihan Kemenkominfo dengan kebijakan Kampus Merdeka tersebut dapat berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Yaitu, dengan memberikan ketrampilan digital bagi masyarakat maupun menciptakan inovasi berbasis Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan dalam mewujudkan Kota Pintar (Smart City).
Selain itu, program ini juga memberikan beasiswa pelatihan softskill dan hardskill bagi mahasiswa berprestasi baik di bidang akademik maupun nonakademik.
Baca: Mahasiswa ITS Ciptakan Drone Bantu Kurangi Kecelakaan Kerja
Sementara itu, ITS juga berencana mengusulkan beberapa proposal untuk menyukseskan kerja sama ini. Terutama, dalam hal pendanaan beasiswa S2 bagi tenaga kerja pemerintahan dan Kemenkominfo, kerja sama kurikulum ITS dengan kampus lain, serta KKN tematik bagi mahasiswa dan dosen.
Rektor ITS Mochamad Ashari optimistis dengan kualitas dosen di Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS yang sudah teruji dan kompatibel, dapat menyukseskan program pelatihan Kemenkominfo pada tahun ini dengan lebih baik lagi. Ia berharap bahwa kolaborasi ITS dengan Kemenkominfo dalam menyiapkan SDM Indonesia ke era revolusi industri 4.0 dapat terus berlanjut.
"ITS siap dalam menyukseskan program ini dan berharap program ini dapat terus berlanjut, meluas, dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujar Ashari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id