"Berbagai langkah harus segera diambil dengan dukungan pihak-pihak terkait untuk memastikan para peserta didik di sekolah-sekolah kejuruan dapat menjawab permintaan pasar kerja," kata Rerie, sapaan karib Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulis, Jumat, 4 April 2025.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berkolaborasi bersama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Kemen P2MI/BP2MI) meningkatkan kompetensi pendidik maupun lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Langkah tersebut ditujukan untuk mengatasi permasalahan serius di sektor ketenagakerjaan Indonesia.
Dari total 7,5 juta pengangguran di Indonesia, sekitar 3 juta orang merupakan lulusan SMA dan SMK. Sementara itu, 2,5 juta orang lainnya adalah lulusan SMP.
Data BP2MI menunjukkan terdapat sekitar 5,2 juta pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri. Sebanyak 57,3 persen bekerja di sektor informal dan 70 persen di antaranya adalah perempuan dengan pendidikan rata-rata SD-SMP.
Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu menyebut kondisi tersebut harus segera disikapi dengan langkah-langkah nyata. Kerja sama antarkementerian terkait harus benar-benar direalisasikan dengan baik dan terukur.
Rerie menyebut peningkatan kompetensi pengajar dan peserta didik sekolah kejuruan, serta link and match antara dunia pendidikan dan dunia usaha merupakan langkah strategis yang harus mendapat dukungan semua pihak.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mengatakan di tengah persaingan global yang semakin ketat saat ini, sistem pendidikan harus mampu melahirkan sumber daya manusia nasional yang memiliki kompetensi dan berdaya saing.
Dia berharap kolaborasi kuat antarpemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dapat terus diwujudkan. Hal itu agar mampu menjawab berbagai tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News