Semangat memudar, produktivitas menurun, dan setiap hari kerja terasa seperti beban. Apabila kamu merasakannya, bisa jadi kamu sedang mengalami masuk angin karier.
Fenomena ini bukan kondisi medis melainkan situasi mental ketika seseorang merasa jenuh kehilangan arah dan tidak lagi terhubung secara emosional dengan pekerjaannya. Dikutip dari unggahan Instagram @ugmalumni, masuk angin karier merupakan rasa pegal bukan di badan tapi di hati dan pikiran.
Gejala masuk angin karier sering kali menyerupai kondisi masuk angin biasa. Bedanya yang diserang adalah semangat kerja. Beberapa tanda yang sering muncul antara lain:
Gejala
- Sulit bangun pagi dan berat untuk memulai aktivitas
- Pekerjaan dijalani sekadar untuk menyelesaikan kewajiban bukan karena rasa antusias
- Tidak ada dorongan untuk berkembang atau belajar hal baru
- Sering merasa bingung dan mempertanyakan posisi diri di tempat kerja
- Akhir pekan hanya digunakan untuk menghindar bukan memulihkan energi
Penyebab
- Rutinitas kerja yang terlalu repetitif dan tidak menantang
- Lingkungan kantor yang kurang mendukung atau bahkan tidak sehat
- Tidak mendapat penghargaan atas usaha yang dilakukan
- Kurangnya peluang untuk berkembang
- Tujuan karier yang mulai tidak jelas atau tidak sesuai dengan nilai pribadi
Baca juga: Tak Cuma Orang Kantoran, Anak SMA Juga Bisa Kena Burnout Lho |
Kamu yang sedang 'masuk angin' karier bisa mengatasinya menggunakan analogi kerokan. Berikut sejumlah langkah yang bisa kamu lakukan untuk meredakan 'masuk angin' karier sebelum semakin parah:
Cara mengatasi
1. Refleksi
Coba pahami penyebab utama yang membuat kamu kehilangan semangat.2. Komunikasi
Jangan ragu bercerita ke atasan rekan kerja atau mentor.3. Recharging
Ambil cuti atau waktu istirahat yang cukup agar pikiran kembali segar.4. Upgrade skill
Belajar hal baru bisa membangkitkan motivasi dan membuka peluang.5. Evaluasi
Tinjau kembali apakah pekerjaan saat ini masih selaras dengan impianmu.Namun, jika telah melakukan berbagai cara kamu tetap merasa tidak nyaman, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan perubahan lebih besar. Hal ini bisa dimulai dari berpindah divisi mencari peran baru atau bahkan mengeksplorasi lingkungan kerja yang lebih mendukung perkembangan dirimu.
Perjalanan karier bukan hanya tentang menyelesaikan tugas melainkan juga tentang bagaimana kamu bisa tumbuh merasa utuh dan menjalani pekerjaan dengan hati yang tenang. (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News