Pemicu terjadinya PHK pada karyawan dari kalangan gen Z ini tak semata-mata karena faktor ekonomi, seperti minimnya ketersediaan lapangan kerja. Namun juga dipicu masih rendahnya keterampilan hidup atau soft skills yang dibutuhkan di dunia kerja.
Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dari sejumlah keterampilan hidup atau soft skills tersebut, Gen Z paling lemah pada kemampuan interpersonal dan komunikasinya. Dugaan tersebut diperkuat dengan survei yang dilakukan oleh Intelligent pada 2024.
Dalam survei tersebut, sebagian besar karyawan baru gagal beradaptasi di dunia kerja karena kekurangan motivasi (50 persen), keterampilan komunikasi yang buruk (39 persen), sikap tidak profesional (46 persen), kesulitan menerima kritik (38 persen), serta lemahnya kemampuan pemecahan masalah (34 persen).
Baca juga: 5 Negara Terbaik untuk Berkarier di Luar Negeri, Mana yang Paling Cocok Untuk Kamu? |
Orang Tua Mulai Menyadari Pentingnya Soft Skills
Untungnya kondisi ini mulai disadari banyak orang tua di Indonesia, terutama orang tua milenial yang mulai mencari solusi terbaik untuk mempersiapkan masa depan anak-anak mereka. Berdasarkan studi "New Asian Learning Experience" yang dilakukan oleh HP Indonesia pada tahun 2024 terhadap 500 orang tua di lima kota besar, 97 persen responden setuju bahwa anak-anak mereka membutuhkan pendidikan yang menyeluruh.Selain kemampuan akademik, orang tua ingin anak-anak mereka dibekali dengan keterampilan penting seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan kecerdasan emosional, keterampilan yang saat ini kurang diajarkan dalam kurikulum akademik.
Lebih dari 90 persen orang tua percaya bahwa kemampuan komunikasi yang baik dan berpikir kreatif sangat penting untuk masa depan anak-anak mereka, dan sekitar 68 persen merasa bahwa kurikulum Indonesia perlu lebih fokus pada pengembangan kreativitas.
COO Algonova Indonesia,Taufiq Wisnu mengatakan, dibutuhkan solusi pembelajaran yang menyentuh pada semua aspek. Hal itu pula yang diterapkan Algonova dalam menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya mengajarkan coding dan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika), tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial yang esensial seperti komunikasi, kreativitas, kerja tim, dan adaptabilitas.
Program ini mengutamakan metode pembelajaran berbasis proyek yang mengajak anak-anak untuk berkolaborasi, berpikir kreatif, serta memecahkan masalah secara bersama-sama. “Di Algonova, kami percaya bahwa kesuksesan masa depan anak-anak tidak hanya bergantung pada kemampuan akademik mereka. Kami ingin anak-anak menjadi pribadi yang tidak hanya pintar secara teknis, tetapi juga tangguh secara sosial,” ungkap Taufiq dikutip dari siaran persnya, Selasa, 13 Mei 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id