Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Dian Masyita PhD. Dok Humas Unpad
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Dian Masyita PhD. Dok Humas Unpad

Akademisi Unpad Masuk 5 Besar Perempuan Berpengaruh di Dunia

Arga sumantri • 22 Desember 2020 19:02
Bandung: Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran (Unpad) Dian Masyita kembali mendapat penghargaan dari lembaga analisis keuangan asal Inggris, Cambridge IFA. Dian Masyita masuk lima besar perempuan yang berpengaruh di bidang bisnis dan keuangan islam di dunia.
 
Pengumuman penghargaan dilakukan dalam pertemuan virtual yang digelar Selasa, 15 Desember 2020. Dian menjadi satu-satunya akademisi Indonesia yang masuk ke dalam daftar lima besar.
 
Penghargaan 'The Top Most Influential Women in Islamic Business & Finance' ini merupakan yang ketiga bagi Dian Masyita. Dian pernah memperoleh penghargaan serupa pada 2018 dan 2019.

Setiap tahun, peringkat Dian selalu naik. Dari peringkat 42 pada 2018, kemudian naik menjadi peringkat sembilan pada 2019, hingga berhasil menempati peringkat lima pada 2020. Ini berarti, kiprah Dian pada bidang bisnis dan keuangan syariah terus dipantau oleh Cambridge IFA.
 
"Cambridge IFA terus melihat rekam jejak kita di media sosial dan bagaimana pengaruh keilmuan kita di masyarakat," kata Dian melalui siaran pers Unpad, Selasa, 22 Desember 2020.
 
Secara teknis, ada tiga parameter penilaian yang dilakukan Cambridge IFA terhadap para kandidat. Tiga parameter tersebut antara lain kepemimpinan profesional, advokasi, serta pengakuan dari sektor industri.
 
 

Sebagai akademisi, seberapa besar torehan keilmuan Dian di masyarakat juga jadi penilaian. Hal ini tidak lepas dari beragam aktivitas profesional yang sudah dilakukannya selama 2020.
 
Tercatat selama 2020, Dian mengisi tidak kurang dari 40 webinar forum bisnis dan keuangan syariah berskala nasional maupun internasional. Sebagai dosen, Dian sadar akan pentingnya pentahelix di mana keterlibatan pemerintah, industri, NGO, media massa dan akademisi sangat krusial dalam pengembangan bisnis dan keuangan syariah di Indonesia maupun dunia.
 
Materi yang disampaikan Dian sebagian besar berbicara mengenai literasi keuangan syariah dan perannya di masa pandemi. Ia juga pernah berbagi cara mengelola keuangan selama pandemi, dan tips dapat beasiswa di luar negeri.
 
"Akses permodalan usaha, hingga berbicara mengenai menjaga keseimbangan karier dan keluarga," tambahnya.
 
Pandemi covid-19 membuat Dian menjadi lebih produktif. Produktivitasnya pun bisa lebih mudah diakses publik, mengingat kegiatan webinar banyak memanfaatkan teknologi streaming yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Hal ini bisa menjadi pertimbangan pada proses penilaian yang dilakukan oleh Cambridge IFA.
 
 

Tahun ini pula, Dian banyak mendapat apresiasi. Sejak 1 Desember 2019, Dian ditetapkan sebagai Guru Besar pada bidang Ilmu Manajemen Keuangan dan Perbankan Syariah. Dian menjadi akademisi pertama di Indonesia yang ditetapkan sebagai guru besar di bidang keuangan dan perbankan syariah.
 
Dian Masyita juga dipercaya pemerintah untuk menjadi Dekan di FEB Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Ini merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Badan Hukum baru yang merupakan Proyek Strategis Nasional.
 
Awal Desember 2020, ia juga meraih penghargaan Best Professional 2020 yang diberikan oleh Obsession Media Group yang dibuka oleh Wakil Presiden. Penghargaan ini merupakan apresiasi bagi mereka yang telah mendedikasikan diri dan bekerja secara profesional untuk kemajuan bangsa dan negara.
 
Dian Masyita mengatakan, Indonesia saat ini menduduki peringkat 2 pada Islamic Finance Development Indicators (IFDI) 2020 dengan indikator tertinggi di knowledge dan awareness. Hal ini pula yang mungkin menjadi pertimbangan Cambridge IFA memilih dirinya sebagai akademisi Indonesia yang masuk lima besar perempuan berpengaruh di bidang keuangan dan bisnis syariah.
 
Ia berharap Indonesia dapat menjadi pusat bisnis halal dan keuangan syariah dunia dalam beberapa tahun mendatang. "Mungkin peran akademisi seperti saya dianggap mampu memberi kontribusi signifikan atas penambahan peringkat indikator tadi. Saling support lima unsur pentahelix itu penting diterapkan," kata Dian.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan