Namun, itu semua tak membuatnya menyerah dan mengubur mimpi. Perempuan yang berasal dari Dendengan Luar, Manado itu berhasil kuliah di D4 Akuntansi Keuangan Politeknik Negeri Manado, Sulawesi Utara berkat dukungan dari Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah).
Ayah Klaudia, Alfonst Modali, di usia senja kondisi kesehatannya menurun dan sering memaksanya beristirahat di tengah pekerjaan. Ibunya, Yulin Lesawengen, bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah pom bensin sambil mengurus rumah tangga dan kerap diserang sakit asam lambung.
“Ibu saya luar biasa. Walaupun sakit, beliau tidak pernah berhenti bekerja dan mendoakan saya. Itu yang membuat saya ingin terus maju,” ujar Klaudia, Senin, 6 Oktober 2025.
Pada April 2025, cobaan besar datang. Sang ayah berpulang setelah lama berjuang melawan sakit. Kepergian itu meninggalkan duka mendalam.
Di tengah kehilangan, Klaudia menemukan kekuatan baru untuk meneruskan perjuangan. Ia ingin membuktikan semangat dan cinta orang tua tidak akan sia-sia.
“Saya belajar bahwa setiap kehilangan bisa menjadi dorongan untuk lebih kuat,” kata gadis berambut panjang hitam itu.
Pengumuman penerimaan KIP Kuliah menjadi momen tak terlupakan buat Kaludia. Bantuan ini bukan hanya menutupi biaya pendidikan, tapi juga memberi napas lega dan rasa aman. Klaudia kini bisa fokus belajar, mengejar mimpi, dan berusaha menjadi kebanggaan keluarganya.
“Saya sangat bersyukur dan terharu. Dengan KIP Kuliah, saya bisa melanjutkan kuliah tanpa harus membebani mama,” ujar dia.
Baca juga: Kisah Avan, Anak Penjual Es Keliling Tembus ITB dan Dapat KIP Kuliah |
Perjalanan kuliah tak selalu mudah. Ada kalanya uang saku pas-pasan. Tapi, semua itu bukan alasan untuk menyerah.
“Saya belajar bersyukur dan tidak membandingkan diri dengan orang lain. Setiap kesulitan pasti membawa pelajaran berharga,” tutur dia.
Sosok ibu menjadi sumber kekuatan terbesar. Melihat ibunya bekerja keras meski dalam kondisi sakit membuat Klaudia bertekad tak mudah menyerah.
“Saya ingin membahagiakan mama, membuat beliau bangga karena saya bisa menyelesaikan kuliah,” ucap dia.
Lewat pendidikan, Klaudia ingin mengubah masa depan keluarganya dan percaya ilmu yang didapat di kampus bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk memberi manfaat bagi banyak orang.
“Setelah lulus nanti, saya ingin ikut berperan dalam kegiatan sosial dan memotivasi anak-anak lain agar berani bermimpi. Saya ingin mereka tahu, program seperti KIP Kuliah bisa menjadi jalan keluar bagi siapa pun yang mau berusaha,” ujar dia.
Dalam setiap langkahnya, Klaudia memegang teguh satu prinsip untuk selalu bersyukur dan berani mencoba. Ia percaya, tidak ada usaha yang sia-sia.
“Kita tidak akan tahu hasilnya kalau tidak berani melangkah,” kata dia.
“Jangan menyerah, tetap percaya pada diri sendiri, dan terus bersyukur. Setiap langkah kecil bisa membawa kita pada perubahan besar,” pesan Klaudia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id