Dosen FISIP USU Syafruddin Pohan bersama mahasiswinya Nurul (foto: IG @anakusu)
Dosen FISIP USU Syafruddin Pohan bersama mahasiswinya Nurul (foto: IG @anakusu)

Bersepada 1,5 Jam untuk Kumpulkan Tugas, Mahasiswa Ini Bikin Dosen Terharu

Muhammad Syahrul Ramadhan • 27 Januari 2021 18:45
Jakarta: Dosen Komunikasi FISIP Universitas Sumatra Utara (USU), Syafruddin Pohan membagikan kisah mahasiswanya yang membuatnya terharu. Belakangan kisah inspiratif itu viral di media sosial.
 
Syafruddin menuturkan, saat itu ada salah satu mahasiswinya bernama Nurul Hasanah membuat janji untuk bertemu di kampus pada Selasa, 19 Januari 2021. Namun, mahasiswa tersebut tak kunjung tiba.
 
Dosen yang biasa disapa Pohan ini akhirnya memilih untuk pulang. Tetapi tiba-tiba Nurul mengirim pesan Whatsapp kepadanya yang berisi alasan dirinya tak kunjung datang ke kampus.

“Pas sudah di luar kampus USU, dia WA saya. Minta maaf karena katanya di rental pengetikan dan penjilidan mati lampu,” terang Pohan dikutip dari akun Instagram @anakusu.
 
Membaca pesan tersebut ia langsung suudzon (berprasangka buruk). Menurutnya itu alasan-alasan klasik yang sering digunakan mahasiswa.
 
Wah ini modus. Sering model seperti ini terjadi di kalangan mahasiswa, beraneka macam dalih kepada dosennya,” terangnya.
 
Baca juga:  Finalis Beasiswa OSC: Keinginan Kuliah 100% Lebih
 
Tak hanya sekali, Nurul kembali mengirim pesan kepadanya. Isi pesannya membuatnya cukup terkejut. Karena Nurul meminta alamat lengkap rumahnya untuk mengirim tugas, padahal bisa minta share location dari WA.
 
“Katanya dia mau mengantarkan tugasnya ke rumah saya. Biasanya, orang zaman now minta alamat agak canggihan. Mereka minta kirim shareloc (share location) Tapi Nurul minta alamat saja, bukan shareloc,” lanjutnya.
 
 

 
Hampir setengah jam pak Pohan menunggu kedatangan Nurul, tetapi mahasiswi tersebut tak kunjung terlihat batang hidungnya.  Ia juga sempat mendapat pesan dari Nurul yang mengabarkan ia sedang berteduh.
 
"Pak, maaf saya berteduh dulu", begitu Nurul mengabarkan via WA. Berteduh? Ya, dia sebenarnya berteduh tidak jauh dari kediaman saya. Padahal sore itu cuaca bagus, tidak sedang turun hujan,” bebernya.
 
Kemudian Pohan menunggu setengah jam lagi, namun Nurul belum juga tiba. Lantas saya masuk kamar, rebahan karena badan letih seharian di kampus. Saya tidur terlelap,” lanjut Pohan.
 
Tiba-tiba, lanjut Pohan, ia dibangunkan oleh istrinya dan mengatakan ada mahasiswi yang mencarinya. Ia pun masih dalam keadaan setengah sadar setelah bangun dari tidurnya.
 
" Ayah, bangunlah jumpai sebentar. Ada mahasiswanya nunggu, dia naik sepeda kata istri saya,” tuturnya.
 
Ketika melihat keluar ia terkejut ternyata benar itu mahasiswinya Nurul sedang menuntun sepeda. “Gerbang saya buka dan memintanya untuk masuk ke rumah,” ujarnya.
 
Pohan mengatakan, bahwa Nurul tinggal di Tembung, sekitar 1,5 jam untuk sampai ke rumahnya. Saat itu, Nurul jugal bercerita, sejak kelas empat Sekolah Dasar (SD), dia sudah menjadi anak yatim.
 
“Ayahnya meninggal karena penyakit diabetes. Beberapa tahun berselang ibunya meninggal karena kanker. Jadilah Nurul yatim piatu dan tinggal bersama keluarganya se-ayah dan se-ibu” jelasnya.
 
 

 
Ia pun menuturkan bahwa Nurul tengah menyelesaikan tahap akhir studinya dibayang-bayangi kesulitan dana. Untuk mengatasi hal tersebut Nurul mencari penghasilan tambahan dengan mengajar mengaji di kampungnya.
 
Mendengar kisah itu, Pohan merasa terharu dengan perjuangan Nurul. Ia, pun berpesan yang terjadi dalam kehidupan ini, tidak semua mahasiswa berasal dari keluarga mampu.
 
“Semoga nasib baik berpihak kepadamu Nurul. Maafkan Bapak ya Nurul. Terima kasih Nurul, karena sudah membuka 'topeng' betapa kerasnya hidup ini,” ujar Pohan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan