Namun, hal itu dipatahkan oleh sosok inspiratif alumnus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Greget Kalla Buana. Ia lulusan program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS dengan segudang prestasi dan pengalaman organisasi.
Greget mengenyam bangku kuliah pada 2009-2013. Selama 3 tahun 8 bulan ia menyandang status sebagai mahasiswa Manajemen UNS yang lulus dengan predikat Cum laude IPK 3,96. Di samping berjuang untuk meraih IPK yang spektakuler tersebut, Greget juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Pria yang hobi menulis dan berlari ini tercatat mengikuti lebih dari 10 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), baik di tingkat jurusan, fakultas, universitas, maupun di luar kampus. Beberapa di antaranya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB UNS, Badan Pengkajian dan Pengamalan Islam FEB UNS, Himpunan Jurusan Manajemen, Kajian Ekonomi Islam, Jamaah Nurul Huda Unit Kegiatan Mahasiswa Islam UNS, Student English Forum, dan Putra-Putri Solo.
“Kalau ada yang bilang berorganisasi karena ingin mencari pengalaman, itu sudah biasa. Waktu itu saya terdorong oleh rasa penasaran yang besar, seolah-olah tertantang. Saya ingin memiliki portofolio yang komprehensif. Dimulai dari mengenal kemudian mendalami,” ujar Greget, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 14 April 2021.
Baca juga: IPK Nyaris Sempurna, Komang Lulus Hanya Dalam 7 Semester di ITS
Greget pun berbagi strategi, agar tetap seimbang saat menjalani peran sebagai akademik sekaligus menjadi mahasiswa yang produktif dalam berorganisasi. Pertama, pentingnya niat. Greget sendiri sangat antusias dalam menekuni apa yang menjadi pilihannya.
Ia ingin memberikan potret pemuda muslim yang unggul, tidak hanya dalam berpikir, tetapi juga dalam berperilaku. Ia meniatkannya untuk beribadah kepada Tuhan.
Kedua, hadir seutuhnya dalam setiap aktivitas yang sedang dilakukan mindfulness. Ia selalu berkonsentrasi penuh agar dapat menyerap informasi secara optimal.
“Saya menekankan totalitas ke diri sendiri. Ketika di kelas, fokusnya ke mata kuliah. Ketika berorganisasi, ya kepentingan organisasi. Ketika lagi main, ya dinikmati. Dengan begitu, saya tidak perlu mengulang satu hal yang sama untuk kedua kalinya,” jelas Greget.
Ketiga, perencanaan. Greget paham betul apa yang akan dilakukannya selama sepekan ke depan, semuanya terencana. Kehidupannya teratur dan tertata. Menurutnya, manusia harus fleksibel serta memberi ruang untuk alternatif-alternatif dalam berencana agar seterjal apapun eksekusi dari sebuah rencana, tujuan akhirnya selalu dapat dicapai.
Selain perencanaan, ia juga akan membuat skala prioritas. Apa yang harus diutamakan, mana yang bisa diwakilkan, dan tinggalkan yang kurang bermanfaat. Ia meyakini adanya keberkahan waktu. Tujuan yang mulia akan selalu menemukan jalan dan didukung oleh semesta, termasuk waktu.
“Prinsip saya waktu semester 1, sebisa mungkin jangan bolos. Kalau ada beberapa agenda bersamaan, yang lebih dulu saya korbankan adalah yang tidak mendesak, apalagi yang tidak begitu membutuhkan kehadiran saya," bebernya.
Ada juga strategi yang bisa diterapkan, misalnya memanfaatkan notulensi atau rekap acara supaya bisa mengejar ketertinggalan. Dulu pernah beberapa kali punya pengalaman ada banyak kegiatan dalam satu waktu, tapi ujung-ujungnya ada yang dibatalkan, diundur, diwakili oleh tim, dan sebagainya.
"Saya percaya Allah yang mengatur semua itu,” ungkapnya.
Dengan kegigihannya, Greget semakin bersinar ketika ia dinobatkan masuk ke dalam 10 besar Mahasiswa Berprestasi Nasional pada tahun 2012. Selain itu, deretan prestasi pernah ia raih, seperti menjadi Duta Bahasa Nasional 2010.
Kemudian memenangkan sejumlah kompetisi esai atau karya tulis, dan mewakili UNS dan bahkan Indonesia di berbagai ajang internasional pertukaran budaya, lingkungan, pemuda antara lain di Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Swis, dan Thailand. Tak heran, namanya semakin dikenal.
Berkarier di PBB
Semenjak masih kuliah, Greget sudah menapaki dunia karier dengan menjadi peserta Cooperative Academic Education Program di Telkom Indonesia. Lulus dari UNS, ia diamanahi sebagai Koordinator Program Pendidikan Beasiswa Luar Negeri di Dompet Dhuafa.
Di sana, ia sembari mempersiapkan rencananya untuk melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana.
Sebelum benar-benar meninggalkan karier profesionalnya untuk hijrah ke Inggris, Greget sempat menjejakkan kakinya di Otoritas Jasa Keuangan sebagai Asisten Peneliti di Departemen Perbankan Syariah.
Durham University di Inggris dipilihnya karena program Master in Islamic Finance and Management menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Ia benar-benar jatuh hati dengan industri keuangan syariah yang sudah ditekuninya sejak 2009.
Semangat memelajari hal baru membuatnya tak berhenti sampai di situ. Ia mendaftarkan diri dalam program Dissertation Abroad di University of Mannheim, Jerman dari Erasmus+. Sebelumnya, ia pernah menerima program beasiswa selain dari UNS atas prestasinya, yakni Bakti Nusa, BRI, DataPrint, Turki, dan terakhir dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.
Sederet beasiswa itu berhasil mengantarkannya mendapatkan penghargaan sebagai Alumni dengan Prestasi Terbanyak yang diserahkan langsung oleh Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan.
Baca juga: Kisah Guru Agama Tunanetra, Pegawai Jasa Ekspedisi Hingga Jadi PNS
Saat ini Greget bekerja di Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Development Programme/UNDP) sebagai Islamic Finance Spesialist. Karier ini menjadikannya sosok profesional muda yang mumpuni, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah global.
Ia berprinsip pekerjaan yang diembannya harus dapat memberikan manfaat. “Saya bersyukur bisa bergabung dengan PBB. Pekerjaan saya tidak berorientasi pada diri sendiri atau organisasi, tetapi pada gol yang lebih besar untuk kepentingan banyak orang,” kata Greget.
Empat kata yang selalu dipegang Greget dalam menjalani kehidupannya kejarlah akhirat, dunia menyertaimu. Ketika segala daya dan upaya dikerahkan untuk mempersiapkan kehidupan yang akan datang, kesuksesan dunia akan mudah diraih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id