Mahasiswa penerima KIP Kuliah Al Barr. DOK IG @albarrttt
Mahasiswa penerima KIP Kuliah Al Barr. DOK IG @albarrttt

Bisa Beli Iphone Tapi Terima Uang KIP-K, Ini Perjuangan Al Barr yang Tak Orang Tahu

Ilham Pratama Putra • 02 April 2025 10:30
Jakarta: Pemerintah menyediakan bantuan kuliah kepada mahasiswa tidak mampu melalui beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K). Hanya mahasiswa tidak mampu secara ekonomi yang berhak mendapatkan beasiswa tersebut.
 
Seleksi penerima KIP-K terbilang ketat. Pelamar KIP-K mesti menyertakan pendapatan orang tua, tagihan listrik, hingga foto tempat tinggalnya.
 
Dengan ekonomi sulit, tentu penerima KIP-K tidak memilikii rumah dengan kondisi baik. Apalagi, mengantongi gawai mahal, seperti Iphone.

Salah seorang penerima KIP-K di sebuah universitas di Yogyakarta, Al Barr, tampak resah ketika dikritisi warganet soal gawai miliknya. Pasalnya, ia memiliki Iphone dengan harga mahal.
 
Apabila mampu membeli gawai mahal, kenapa bisa menerima KIP-K? Ia mengungkap perjuangannya mendapatkan KIP-K dan kemampuannya membeli Iphone di akun Instagram @albarrttt.
 
Ia mengaku saat mendaftar KIP-K, perekonomiannya memang sangat terpuruk. Saat itu, Al Barr bergantung pada orang tuanya dengan gaji kecil.
 
"Ibuku itu guru honorer dengan gaji Rp500 ribu per bulan. Waktu itu aku punya ayah tiri yang juga penghasilannya tidak seberapa," kata Al Barr dikutip dari akun Instagram @albarrttt, Rabu, 2 April 2025.
 
Al Barr tidak berdiam diri dengan kondisi ekonomi keluarga yang kurang. Ia mengaku aktif ikut perlombaan.
 
"Aku selalu berusaha dengan ikut berbagai perlombaan, bukan karena mengejar prestasi, tapi perlu uangnya," cerita dia.
 
Sebelum lulus SMA, Ia telah menargetkan untuk kuliah di Pulau Jawa. Al Barr mencoba daftar KIP-K sekaligus Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT).
 
Beruntung, dia lolos UTBK-SNBT. Namun, saat itu ia belum bahagia sepenuhnya karena pengumuman KIP-K belum keluar.
 
Baca juga: Pemerintah Gelontorkan Rp4,8 Triliun ke-500 Ribu Mahasiswa Penerima KIP-K

 
"Aku bingung banget karena kalau enggak ada KIP-K, aku enggak bisa kuliah. Pengumuman KIP-K itu lebih deg-degan dibanding pengumuman SNBT," ungkap dia.
 
Akhirnya, pengumuman KIP-K keluar dengan hasil dia diterima sebagai penerima KIP-K. Namun, persoalan tak berhenti di situ. Sebab, ternyata penyaluran KIP-K dilakukan setelah mahasiswa kuliah satu semester.
 
"Terus duitnya darimana untuk ke Yogyanya? Biaya hidup, biaya ngekos pertama di sana," tutur mahasiswi asal Aceh itu.
 
Sampai akhirnya, ia membuka usaha kecil-kecilan. Ia menjual gelang benang yang dikuncir.
 
"Dua minggu sebelum kuliah itu aku benar-benar enggak ada uang," tutur dia.
 
Dalam masa itu, ibunya menanyakan perihal kuliah. Apakah Al Barr bersedia untuk tidak kuliah?
 
"Terus aku kayak, hah kenapa enggak bisa. Pasti bisa kok. Waktu itu aku enggak sedih, waktu itu aku bilang, Mak (ibu), kalau misal Allah udah ngasih petunjuk, Allah udah bikin Al Barr keterima di kampus ini, berarti jalannya pasti ada," kenang dia.
 
Ia meyakini Tuhan Maha Kaya dan Maha Baik. Ia meyakni Tuhan akan memberi pertolongan.
 
"Terus ternyata salah satu produk aku itu viral di Shopee. Dalam waktu dua minggu aku bisa kumpulin uang dua digit dan aku bisa berangkat ke Yogja," ungkap Al Barr.
 
Sambil kuliah, Al Barr terus menjalankan usaha gelangnya. Dengan hasil usaha gelang itu, ia bisa membeli Iphone.
 
"Jadi, aku beli Iphone bukan karena KIP-K. Jadi, KIP-K itu berhasil nge-pressure aku jadi kerja, jadi usaha, dan itu bisa menghidupi aku sampai sekarang," tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan