Laptop pun telah diatur sedemikian rupa untuk bisa mengeluarkan suara dan membantu Zulam mengoperasikannya. Saat dikunjungi, Zulam sempat memeragakan bagaimana dia mengerjakan soal esai sekolahnya.
Zulam mulai menggerakkan kursor dengan keyboard. Tiap baris yang dilewati, maka secara otomatis komputer akan membacakan tulisan yang tertera. Setelahnya, Zulam menekan tombol enter, untuk kemudian mulai menulis jawaban dari soal yang telah dibacakan tadi. Dengan lihai, Zulam mengetik jawaban-jawabannya.

Dalam mengetik, Zulam minim kesalahan lantaran telah hafal susunan keyboard. Sistem dalam komputer jinjing milikinya itu pun sudah diatur memberi tahu tombol apa yang diketik Zulam.
PJJ semakin dirasa mudah bagi Zulam karena tinggal mendengarkan suara gurunya lewat Zoom, maupun mendengar materi pembelajaran dari YouTube. Zulam tidak perlu banyak bergerak saat hadir secara fisik di sekolah.
Namun, ia mengakui masih ada beberapa mata pelajaran yang menjadi kendalanya. Yakni matematika dan bahasa Jepang.
"Matematika sulit ngebayangin angka-angkanya. Terus juga bahasa Jepang kan ada tulisan kanji susah itu belajarnya. Sama menggambar juga," tutur Zulam.