PT CJ Feed and Care Indonesia merupakan perusahaan pakan ikan, udang, dan ternak bertaraf internasional. Perusahaan ini punya pabrik di Medan, Lampung, Serang (Banten), Batang (Jawa Tengah), Jombang (Jatim) dan Banjarmasin. Ada juga dua pabrik di Korea, sembilan pabrik di Tiongkok, empat pabrik di Vietnam, dan satu pabrik di Filipina.
Karier Haris tergolong moncer. Padahal, semasa di bangku kuliah, ia mengaku tak begitu menonjol di bidang akademik. Haris masuk Jurusan Perikanan yang ketika itu di bawah naungan Fakultas Peternakan dan Perikanan, pada 1984.
Haris mantap memilih Jurusan Perikanan sebagai pilihan pertama usai lulus SMA. Meski mengaku tak menonjol di bidang akademik, gelar Sarjana Perikanan bisa diraihnya pada 1989.
"Kebetulan dulu saya bukan mahasiswa yang menonjol secara akademis tapi lebih banyak melakukan aktivitas di luar untuk berinteraksi dengan berbagai golongan, jenis orang, jenis pemikiran itulah yang hari-hari saya ini terasa bermanfaat," cerita Haris mengutip siaran pers Undip, Sabtu, 26 Juni 2021.
Baca: Rastini, Guru Tunanetra yang Jadi Lentera Bagi Siswa ABK
Semangat tinggi untuk terus belajar dan membangun jaringan menjadi salah satu pintu kesuksesannya. Keberhasilan Haris didapat karena kerja keras dan pengembangan diri yang dilakukan secara terus menerus.
"Salah satunya terus update ilmu baru meskipun tidak melalui jalur formal menjadi sarjana S2. Pengembangan diri bisa didapat juga melalui training, short course, workshop dan seminar yang biasa diikuti selama kita bekerja," ujarnya.
Selain dipercaya menjadi salah satu orang penting di perusahaan pakan yang berpusat di Korea Selatan, sejak 2016 dia juga dipercaya menjadi Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT). Organisasi ini adalah tempat berhimpun para produsen pakan ternak, ikan dan udang di Indonesia.
Jadi pentolan GPMT, Haris mengaku getol menyuarakan aspirasi para anggotanya agar bisa terus eksis dan memberikan kontribusi pada usaha perikanan dan peternakan di Indonesia. Pengalamannya berkegiatan selama di Undip, berpengaruh terhadap pola pikir dan pola tindak ketika dalam lingkungan pekerjaan dan organisasi.
Menurut dia, kunci dari berbagai deal business adalah bagaimana meyakinkan pihak lain bahwa ide yang dibawa layak untuk dibeli oleh client atau customer. Haris berpesan agar mahasiswa maupun calon mahasiswa yang ingin belajar tentang Kelautan dan Perikanan, khususnya di Undip, untuk lebih aktif.
"Bukan hanya di kelas dan mengejar keberhasilan akademis. Belajarlah juga dari luar kelas," ungkapnyanya.
Menurut dia, para mahasiswa yang mau belajar di luar kelas akan lebih banyak berinteraksi dengan banyak orang dari latar belakang budaya, suku, negara, dan bangsa yang berbeda. Mahasiswa pun akan dapat kekayaan intelektual.
"Wawasan yang luas akan menjadi senjata yang bagus untuk bersosialisasi. Dengan luasnya pergaulan, membantu peningkatan pengakuan dari masyarakat sesuai bidang usaha, secara tidak langsung mempermudah kerja dan peningkatan karir kita," tambahnya.
Baca: Segudang Prestasi Antar Anak Kuli Bangunan Ini Tembus UGM
Di tengah pandemi Covid-19 ini, Haris juga mengajak para mahasiswa untuk terus kreatif dan tetap bersemangat dalam belajar. Dia menyarankan agar para mahasiswa memperbaiki kemampuan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris.
Tidak berhenti membaca buku bidang apapun sesuai minat juga penting dilakuukan. Tersedianya sarana teknologi komunikasi, menurut dia, sebetulnya lebih memudahkan dalam belajar. Belajar memakai sarana zoom, skype, internet dan cara lain jelas sangat membantu, dan sesuai dengan protokol kesehatan.
"Kalau kita persiapkan sebaik mungkin dan hidup kembali normal, kita tidak ketinggalan kereta, tetap update info dan tahu perkembangan zaman. The show must go on, covid-19 bukan alasan untuk berhenti mengembangkan diri," tegas Haris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id