Dede merupakan wisudawan terbaik program magister pada Wisuda Gelombang II Unpad Tahun Akademik 2020/2021 yang digelar secara daring, Kamis, 4 Februari 2021. Dede lulus Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Unpad pada November 2020 lalu dengan IPK 3,88 dan masa studi 1 tahun 2,5 bulan.
Saat mengikuti kuliah magister, Dede aktif menjadi pemakalah pada berbagai seminar dan konferensi ilmiah. Pada 2019, Dede dan tim juga meraih predikat Best Article pada Seminar Nasional dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Lingkungan.
"Punya hobi meneliti juga. Jadi awalnya membantu dosen, teman-teman, ya ternyata minatnya di sana," ungkap Dede mengutip siaran pers Unpad, Jumat, 5 Februari 2021.
Baca: Inspiratif! Ira Mirawati, Dosen Unpad yang Mengajar Lewat TikTok
Sejak akhir Januari 2021, Dede bergabung menjadi tim peneliti di Center for Environment and Sustainability Science (CESS) Unpad. Selain itu, kini dirinya juga dipercaya menjadi mitra bestari atau reviewer di sejumlah jurnal bereputasi nasional dan internasional.
Bukan hanya meneliti, Dede juga mengaku memiliki minat untuk mengajar. Dalam beberapa tahun terakhir Dede sempat mengajar geografi dan geosains, baik di sekolah maupun lembaga privat di Bandung Raya dan Cirebon. Selain ingin melanjutkan studi S3, Dede juga berkeinginan untuk menjadi staf pengajar di Unpad.
"Karena memang untuk kegiatan meneliti dan mengajar sudah jadi passion," ungkap Dede.
Penerima 'Jabar Future Leader Scholarship' untuk program magister ini.juga berharap dapat membawa nama Unpad lebih dikenal lagi secara luas. Ia juga ingin meneliti lebih banyak dan menjalin relasi dengan peneliti lain dari dalam dan luar negeri.
"Di Unpad saya mendapatkan banyak pelajaran, banyak pengalaman, sekaligus banyak keteladanan. Harapanya sebagai alumni Unpad saya juga bisa meneruskan nilai-nilai itu. Sangat membangun sekali ketika saya studi di Ilmu Lingkungan Unpad saya melihat begitu banyak dosen yang begitu berdedikasi," ujarnya.
Adapun tesis yang diangkat Dede berjudul 'Pemodelan Spasial Dinamis Perubahan Penggunaan Lahan dan Implikasinya terhadap Kualitas Lingkungan di Peri-Urban Cirebon'. Hal ini sesuai dengan minatnya terkait pemodelan spasial yang sudah ditekuninya sejak menempuh program sarjana di Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia.
Baca: Efektif Kelola Waktu Kuliah, Mahasiswa Unpad Ini Jadi Sarjana Terbaik
Dalam tesisnya, ia meneliti bagaimana perkembangan Kota Cirebon terhadap wilayah di sekelilingnya dan membuat simulasi model dinamis hingga tahun 2045.
"Saya juga mencari beragam faktor yang mendorong perubahan itu sekaligus dampak ke lingkungannya apa saja, baik di masa sekarang sekaligus nanti dampak prediktif di masa mendatang," jelas pria kelahiran Cirebon, 24 tahun lalu itu.
Dede mengangkat penelitian ini karena ia ingin mengkaji mengenai alih fungsi lahan produktif menjadi kawasan industri dan infrastruktur. Menurut dia, persoalan itu begitu kompleks, bukan hanya lingkungan, tetapi juga kebijakan.
"Dari penelitian ini bisa ketahuan tata ruang wilayah ke depannya apakah sesuai atau tidak atau perlu revisi sehingga dapat terus memberikan keberlanjutan bagi masyarakat sekitar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News