"Senang dan tidak lupa bersyukur waktu tahu dapat wisudawan terbaik,” ujar kata Amil, sapaannya, melalui keterangan tertulis Unpad, Jumat, 5 Februari 2021.
Menurut Amil, menjalani kuliah itu harus dinikmati dan tanpa paksaan. Ia juga meyakini bahwa menjalani kuliah harus dengan semangat dan perencanaan yang terstruktur.
"Perjuangan masuk Unpad kan sulit masa harus disia-siakan. Akhirnya harus belajar dengan semangat," ujar pria asal Ciwidey ini.
Baca: Inspiratif! Ira Mirawati, Dosen Unpad yang Mengajar Lewat TikTok
Dengan perencanaan yang terstruktur, Amil menjadi tahu apa yang harus diprioritaskan antara kegiatan akademik dan non-akademik. Di kampus, Amil aktif sebagai anggota Paguyuban Mahasiswa Sastra Sunda (Pamass) FIB Unpad.
Sebagai anggota Pamass Unpad, Amil dan tim pernah meraih juara I Lomba Tari Tradisional Tingkat Universitas se-Indonesia di Universitas Tarumanegara Jakarta pada 2018. Selain itu, Amil juga kerap tampil menjadi penari, baik tradisional maupun modern di sejumlah kegiatan di Unpad.
Lahir dan tinggal di lingkungan Sunda juga membuat Amil menikmati kuliah di Sastra Sunda FIB Unpad. Saat kuliah, ia juga semakin mengagumi kebudayaan Sunda, terutama melalui naskah kuno yang dapat dijadikan rekam jejak pengetahuan. Amil sendiri lulus dengan skripsi berjudul 'Naskah Mantra dan Doa: Edisi Teks dan Terjemahan'.
"Banyak sekali kebudayaan Sunda yang belum saya tahu sebelumnya," ujar Amil yang saat kuliah mengambil konsentrasi Filologi.
Baca: Gara-gara Kardus Bekas, Alumnus ITS Raih Penghargaan Forbes
Amil memiliki keinginan untuk menjadi dosen. Menurutnya, dengan menjadi seorang dosen dapat banyak berkontribusi untuk ilmu pengetahuan termasuk memiliki kesempatan untuk berbagi ilmu.
Selain itu, Amil berkomitmen ingin membuat bangga orang tua sebagai bentuk balas budi. Ia juga ingin terus menjaga nama baik Unpad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News