"Kalau kita belajar keras-keras nilai jelek tidak apa-apa karena motivasinya mendapat ilmu. Jadi, jadilah cerdik dengan motivasi yang benar," ujar Agung.
Agung juga membagikan pelajaran yang diterima selama kuliah. Pertama, tidak boleh menilai orang dari sampulnya.
Dia menuturkan mahasiswa ITB sangat beragam. Terkadang, sadar maupun tidak, terdapat stigma yang muncul. Namun, stigma tersebut tidak boleh dijadikan penilaian.
"Pelajaran kedua adalah bersyukur dan tidak membanding-bandingkan. Syukuri di mana pun kita berada, tidak perlu terdistraksi dengan pencapaian orang lain, tidak juga tinggi hati," ujar Agung.
Saat ini, Agung sedang bekerja sambil menjalani fast track di ITB dan berniat melanjutkan riset di Tugas Akhir S1 bertajuk “Meshless Steady and Transient Heat Conduction Simulation using Least Square Moving Particle Semi-Implicit Method”. Dia juga sedang menimbang untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
Baca juga: Raih Sarjana di Usia 20 Tahun, Ini Sosok Jeane Wanggai Wisudawan Termuda ITB |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News