Pada tahun ini, YMUN diikuti oleh 1.800 peserta yang berasal dari 22 negara. SMA Labschool Kebayoran mengirimkan 36 delegasi dan menjadi satu-satunya SMA yang mewakili Indonesia pada ajang kompetisi tersebut.
Dua siswa SMA Labschool Kebayoran tersebut menang pada masing-masing komisi. Yaitu Nadhifah Zahirra Kirania yang berhasil mendapatkan Juara 2 pada komisi status perempuan (Commission on the status of Women) dan Michaela Kalista Susilo pada komisi sains, teknologi untuk pembangunan (Commission on Sains and Technology forum Development).

Siswi SMA Labschool Kebayoran, Michaela Kalista Susilo di YMUN 2025. Foto: SMA Labschool Kebayoran
Penghargaan ini menjadi momen yang sangat membanggakan tidak hanya untuk Nadhifah dan kalista, melainkan untuk sekolah dan Indonesia. Menurut Kalista menjuarai kompetisi Internasional tidaklah mudah terutama harus bertemu dengan orang-orang yang berbeda negara serta budaya.
"Karena 6 bulan persiapan tidaklah mudah, ada banyak hari di mana aku kadang sampai larut malam untuk mengerjakan riset dan persiapan yang lainnya," kata Kalista dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin, 27 Januari 2025.
Baca juga: SMA Labschool Jakarta Raih Platinum dan Gold Award di Asian Students Exchange Program 2024 |
Selain latihan, beberapa strategi-pun harus dilakukan oleh keduanya. "Strategi untuk menang
Sebenarnya dalam MUN ini sangat berbeda dengan MUN di Indonesia, mengingat aku tidak mengetahui mengenai kriteria penilaian yang diberikan dari para juri. Hal yang aku coba maksimalkan adalah konten dari speech dan writing agar menjadi substansial, jadi diambil dari data juga" tutur Nadhifa.

Siswi SMA Labschool Kebayoran, Nadhifah Zahirra Kirania. Foto: SMA Labschool Kebayoran
Kepala SMA Labschool Kebayoran, Suparno Sastro mengatakan, keikutsertaan siswa dalam Yale MUN dapat mengembangkan kemampuan dan pengetahuan yang sangat berharga untuk masa depan siswa. Lalu, sekaligus momentum mengembangkan kemampuan kepemimpinan, kerja tim, membangun kolaborasi dan jejaring internasional.
"Mengikuti Yale MUN memungkinkan siswa berlatih menjadi pemimpin, bekerja dalam tim, mengambil keputusan strategis, memahami isu-isu global, mempelajari tentang negara-negara berbeda, dan mengembangkan perspektif global," sebut Suparno.
Penghargaan ini merupakan tanda bahwa anak Indonesia juga bisa bersaing dalam kompetisi Internasional dan Indonesia tidak kekurangan calon diplomat-diplomat muda yang akan membawa misi untuk menjadikan dunia yang lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News