Stephen Hawking. (Foto: Skynews)
Stephen Hawking. (Foto: Skynews)

Biografi Stephen Hawking, Sang Fisikawan Jenius

Medcom • 06 Februari 2022 12:24
 

Menderita Penyakit ALS

Usai setahun berkuliah di Cambrige University, Hawking didiagnosis menderita penyakit amyotrphic lateral sclerosis (ALS). Bahkan, dokter sempat mengatakan bahwa hidupnya hanya tersisa dua tahun lagi.
 
Mendengar hal tersebut, Hawking yang kala itu baru berusia 21 tahun, mengalami depresi. Untungnya, kehadiran sang istri, Jane Wilde, kembali mengobarkan semangat Hawking untuk fokus belajar.
 
Untuk diketahui, ALS merupakan penyakit yang menyerang sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini membuat penderitanya kesulita bergerak, bicara, bahkan bernapas. Inilah yang membuat Hawking duduk di korsi roda hingga akhir hayatnya.

Awal Mula Penemuan Stephen Hawking

Cikal bakal tercetusnya teori-teori Hawking berawal ketika dia menghadiri seminar Roger Penrose pada tahun 1965. Penrose merupakan seorang fisikawan dan matematikawan pencetus teorema singularitas.

Teori tersebut menyatakan bahwa lubang hitam memiliki tempat dan gravitasi yang tak terbatas. Setiap benda yang jatuh ke dalam lubang tersebut akan terperangkap dan hancur.
 
Hawking yang merasa tertarik dengan teori Penrose, akhirnya mengajak fisikawan itu untuk mengembangkan teorinya.

Hasil Temuan Stephen Hawking

Pada tahun 1970, hasil penelitian Hawking dan Penrose menyatakan bahwa alam semesta berawal dari ledakan besar atau Big Bang. Kemudian, berakhir di lubang hitam yang bakal menguap dan lenyap.
 
Setahun setelahnya, Hawking kembali melakukan penelitian sendiri yang menggabungkan teori relativitas umum dengan teori kuantum. Hasil penelitian yang dinamai teori Stephen Hawking ini menyatakan, ketika ada dua lubang hitam yang bergabung, luas permukaan lubang hitam hasil gabungan pasti lebih luas daripada luas dua lubang hitam awal.
 
Pada tahun 1974, lagi-lagi Hawking melakukan penelitian berjudul “Black hole explosion?”. Studi terakhirnya dilakukan pada tahun 2014. Hasil teori baru ini justru membantah teori terdahulu.
 
Sebelumnya, teori Stephen Hawking mengemukakan bahwa semua materi yang masuk ke lubang hitam akan terperangkap dan lenyap. Teori terbarunya mengatakan ada materi yang bisa lolos dari lubang hitam.
 
Hal ini ditunjukkan dengan adanya apparent horizon. Itu merupakan batas antara cahaya yang keluar dan cahaya yang masuk ke lubang hitam.
 
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan