Mahasiswa UNS Farah Primanita jadi Duta Rupiah dan QRIS. Dok Humas UNS.
Mahasiswa UNS Farah Primanita jadi Duta Rupiah dan QRIS. Dok Humas UNS.

Mahasiswa UNS Jadi Duta Rupiah dan QRIS

Arga sumantri • 09 Desember 2021 14:14
Surakarta: Farah Primanita, mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dinobatkan sebagai Duta Rupiah dan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS). Farah merupakan penerima beasiswa Generasi Baru Indonesia (GenBI).
 
Mulanya, Farah sebagai penerima beasiswa GenBI, mengikuti seleksi pemilihan Duta Rupiah dan QRIS yang diadakan oleh Bank Indonesia (BI) tahun lalu.  Setelah dinyatakan sebagai pemenang pertama, Farah memiliki beberapa tugas yang harus diembannya dari BI. 
 
Perempuan kelahiran 19 Oktober 1999 ini berkewajiban menyebarkan pengetahuan yang berkaitan dengan rupiah dan QRIS. Duta Rupiah berkewajiban menjaga mindset dan perilaku, serta menjaga apa-apa yang diamanahkan BI.

"Karena kami membawa nama BI. Kami harus tahu apa-apa yang berkaitan dengan rupiah dan QRIS dan yang pasti tugas paling pokok adalah memberikan manfaat untuk masyarakat dari segi knowledge dan segi awareness mengenai rupiah dan QRIS," ujar Farah mengutip siaran pers UNS, Kamis, 9 Desember 2021.
 
Selama menjadi Duta Rupiah dan QRIS, Farah mengaku harus terus-menerus belajar mengenai rupiah dan QRIS. Ia acap kali mendapatkan pertanyaan seputar QRIS dan rupiah dari teman-temannya.
 
Baca: Prilly Latuconsina Jadi Lulusan Terbaik, Begini Perjuangannya Mengerjakan Skripsi
 
Berkat pengetahuan yang diperolehnya, ia berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut namun pernah suatu waktu, ia belum mengerti jawaban yang diberikan. Walau begitu, Farah akan belajar lagi atau berdiskusi kepada pihak BI agar dapat memberikan jawaban memuaskan yang tidak asal-asalan.
 
Farah juga mengenang masa-masa ketika ia menjalani proses pemilihan Duta Rupiah dan QRIS. Saat itu, pandemi sedang marak penyebarannya. Pemilihan Duta Rupiah yang awalnya dilaksanakan pada 8 Maret 2020, diubah menjadi 24 November 2020. Walau begitu, Farah mengaku masih tetap bersemangat dan berusaha sebaik mungkin.
 
Farah juga harus beradaptasi dengan keadaan yang mengharuskannya tersorot oleh kamera. Baginya, lebih baik kita menyaksikan ribuan orang langsung di hadapannya daripada tersorot langsung oleh kamera karena dalam kamera, sekecil apapun itu dapat tersorot dengan jelas.
 
 

Selain itu, Farah juga mengenang peristiwa menggelitik ketika masa pemilihan. Dirinya sempat disebut 'Kang Ronde' oleh pelatih catwalk yang berasal dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat karena cara berjalannya yang kaku. 
 
Farah tidak terlalu ambil pusing dengan celotehan bernada candaan tersebut. Bahkan, pelatih catwalk tersebut terkejut ketika mengetahui Farah berhasil menyabet pemenang pertama Duta Rupiah dan QRIS. Ini membuktikan kesungguhan Farah dalam berkompetisi dan terus memperbaiki diri. Ia agak terkekeh ketika bercerita kenangan tersebut.
 
Jauh sebelum mengikuti ajang Duta Rupiah dan QRIS, Farah sudah ditanamkan pola pikir untuk mencintai rupiah karena dirinya juga termasuk penerima beasiswa GenBI. Ia diajarkan mencintai rupiah in a positive way. dan physical way.
 
"Kayak kita pakai dompet yang lurus biar nyimpen uangnya terjaga, enggak yang sumpel-sumpelan. Juga soal mindset rupiah atau investment," ungkap Farah.
 
Hal yang dipegangnya selama ini adalah memberi kebermanfaatan bagi sesama. Farah mengaku ingin selalu bermanfaat dalam hal mengedukasi masyarakat maupun teman-temannya mengenai rupiah dan QRIS.
 
Baca: Wisudawan Terbaik Vokasi Unair, Ubah Stigma Negatif Jadi Prestasi
 
Ia juga membuat konten seputar edukasi rupiah dan QRIS melalui akun Instagramnya pada @farahprimanitaa. Sebagai Duta Rupiah dan QRIS, titel tersebut membuatnya harus bisa menjaga nama baik BI.
 
"Menurut aku kalau misalnya kita dapat satu titel, yang berat itu adalah titelnya. Kalau Duta Rupiah satu daerah ya satu dan penyelenggaranya adalah BI, di mana kita harus membawa nama baik BI di tengah masyarakat," jelas Farah.
 
Farah ingin dirinya bisa dipandang sebagai pusat informasi mengenai rupiah dan QRIS oleh masyarakat. Farah berpesan agar tetap percaya diri dan menjadi orang yang positif.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan