Acara pembukaan rogram Pertukaran Mahasiswa Merdeka Belajar Dalam Negeri (PMMDN) UKDW secara daring. Dok Humas UKDW.
Acara pembukaan rogram Pertukaran Mahasiswa Merdeka Belajar Dalam Negeri (PMMDN) UKDW secara daring. Dok Humas UKDW.

UKDW Resmi Membuka Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Belajar Dalam Negeri

Arga sumantri • 01 September 2021 20:46
Yogyakarta: Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta resmi membuka Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Belajar Dalam Negeri (PMMDN) Senin, 30 Agustus 2021 secara daring. Acara pembukaan PMMDN ini bertujuan mengenalkan tenaga pengajar sekaligus fasilitas di UKDW kepada para mahasiswa dari universitas lain. 
 
Rektor UKDW Henry Feriadi  juga melepas 14 mahasiswa UKDW yang mengikuti program ini. Henry menyampaikan, UKDW baru melaksanakan PMMDN ini sejak program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) diluncurkan.
 
Menurut dia, program ini menarik, terlebih di tengah pandemi covid-19. Program ini memungkinkan mahasiswa kampus lain untuk mengecap bagaimana rasanya kuliah di UKDW. Demikian juga mahasiswa UKDW, bisa mengambil mata kuliah di luar kampus.

"UKDW ini meski memiliki nilai-nilai Kristiani, tetap menjadi kampus yang inklusif. UKDW juga memiliki nilai-nilai keberagaman dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika," ujar Henry melalui keterangan tertulis, Rabu, 1 September 2021.
 
Baca: UKDW Siap Jalankan Perkuliahan Hybrid
 
Wakil Rektor Bidang Akademik, Riset, dan Inovasi (WR 1) UKDW Charis Amarantini menjelaskan, PMMDN merupakan program belajar lintas kampus dan lintas budaya. Tahun ini, kampus mitra program Beasiswa OSC Medcom.id tersebut mendapat amanah dari Kemendikbudristek untuk melaksanakan PMMDN sebagai kampus yang akan menerima, mengirim, dan berperan sebagai mitra. 
 
"Sebagi tempat belajar lintas kampus dan lintas budaya," terang Charis.
 
Charis menerangkan, UKDW mengirimkan 14 mahasiswa untuk mengikuti program ini. Rinciannya, tujuh mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Biologi, empat mahasiswa Prodi Manajemen, dan tiga mahasiswa Prodi PBI.
 
 

Selama satu semester, para mahasiswa tersebut akan mengikuti kegiatan pembelajaran di Universitas Pattimura, Universitas Sriwijaya, Universitas Syah Kuala, Universitas Sumatera Utara, Universitas Islam Riau, Universitas Prima Indonesia, Universitas Negeri Medan, Universitas Jambi, Universitas Katolik Santo Thomas, Universitas Samudra, dan Universitas Negeri Padang.
 
UKDW juga menerima 24 mahasiswa dari luar kampus dengan prodi asal Sistem Informasi, Agroteknologi, PGSD, Akuntansi, Matematika, Kesehatan Lingkungan, Pendidikan Biologi, Ekonomi Pembangunan, Pendidikan Teknik Elektro, Farmasi, dan Kehutanan. Para mahasiswa tersebut berasal dari 12 kampus di berbagai wilayah Tanah Air.
 
Rinciannya, Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai, STMIK Widya Cipta Dharma, Universitas Borneo Tarakan, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Muhammadiyah Kaltim, Universitas Muhammadiyah Kupang, Universitas Nusa Cendana, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, dan Universitas Sumatera Utara.
 
Selanjutnya, sebagai mitra, UKDW akan menerima 15 mahasiswa peserta kuliah daring yang tergabung dalam MBKM-SPADA Dikti. Dua mata kuliah yang akan diikuti yakni pemasaran digital dan public speaking.
 
Baca: Sistem Informasi UKDW Beri Pengalaman di Dunia Profesi Lewat Magang Industri
 
Para mahasiswa tersebut berasal dari Universitas Brawijaya, Universitas Nahdlatul Ulama Jepara, Universitas Majalengka, Universitas Lampung, Universitas Nusa Cendana, STMIK Global Informatika Mdp, Sekolah Tinggi Ekonomi Bank BPD Jawa Tengah, Universitas Prima Indonesia, Universitas Halu Oleo, Universitas Graha Nusantara (Padang), Universitas Sumatera Utara, Universitas Islam Riau, Universitas Negeri Manado, dan Universitas PGRI Kanjuruhan Malang.
 
"Mahasiswa inbound juga akan belajar lintas budaya melalui modul nusantara yang dibagi menjadi empat jenis kegiatan yakni 14 kegiatan kebinekaan, tiga kegiatan inspirasi, tujuh kegiatan refleksi, dan empat kegiatan kontribusi sosial. Proses pembelajaran nantinya dilakukan dengan cara sinkron virtual, asinkron independent, dan asinkron collaborative," ujar Charis Amarantini.
 
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan