UKDW pun menunjukkan komitmennya dalam pelaksanaan proses perkuliahan hybrid secara optimal. Salah satunya, adalah dengan mengadakan 'Soft Launching Ruang Studio Hagios (H.1.1)' pada Jumat, 21 Agustus 2021. Kepala Biro Kerjasama dan Relasi Publik Lucia Dwi Krisnawati menyampaikan ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mendukung proses perkuliahan hybrid, salah satunya dengan memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh mitra UKDW.
"Pada bulan Juni 2020, United Board for Christian Higher Education in Asia (UBCHEA) memberikan kesempatan mitranya untuk mendapatkan hibah. UKDW mengajukan proposal dan disetujui mendapatkan hibah sebesar $25.000 (senilai Rp 348.443.682,-) untuk program beasiswa mahasiswa dan pengadaan perlengkapan pendukung," ujar Lucia dalam keterangan tertulis, Rabu, 25 Agustus 2021.
Sebanyak 100 mahasiswa UKDW menerima bantuan beasiswa United Board-Pandemic Response Fund (UB-PFR) untuk mengurangi biaya kuliah semester ganjil Tahun Ajaran 2021/2022 sebesar Rp2 juta per mahasiswa. Pelaksanaan distribusi mahasiswa penerima beasiswa dilakukan oleh Biro Kerjasama dan Relasi Publik bersama Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengembangan Karir.
Baca: Sistem Informasi UKDW Beri Pengalaman di Dunia Profesi Lewat Magang Industri
Sedangkan, untuk pengadaan perlengkapan pendukung perkuliahan hybrid, Pusat Pelatihan dan Layanan Komputer (PPLK) UKDW merealisasikan dana hibah sebesar Rp148.443.682 untuk pengadaaan personal computer, broadcast camera, TV, conference webcam, drawing pad, webcam, mic, clip on, bluetooth USB, tripod gorilla, dan headset. Perlengkapan ini akan digunakan sebagai fasilitas ruang studio Hagios (H.1.1), 50 ruang kelas dan laboratorium, serta lima ruang seminar.
Rektor UKDW Henry Feriadi mengatakan, pihaknya telah mampu beradaptasi dengan kondisi pandemi saat ini. Ruang kelas yang tidak lagi digunakan untuk kegiatan tatap muka, saat ini dialihfungsikan. Salah satunya adalah Ruang H.1.1 ini yang dialihfungsikan menjadi ruang studio.
Ruang studio Hagios ini diharapkan dapat mendukung pembelajaran daring dan kegiatan akademik lainnya, dan bertujuan untuk menyebarkan informasi yang berguna bagi masyarakat. Hal ini sesuai dengan rencana kampus mitra program Beasiswa OSC Medcom.id itu untuk merintis pembukaan program studi baru yaitu Humanitas (digital humanity).
"Ke depannya, studio digital ini dapat digunakan untuk memproduksi konten yang berhubungan dengan kemanusiaan dan menjadi pembaharuan bagi masyarakat," ujar Henry.
Baca: Libatkan Industri, Universitas Ciputra Siapkan Lulusan Berkualitas Lewat Program KMMI
Kepala LPAIP Fransisca Endang Lestariningsih menyampaikan paparan tentang arah dunia pendidikan tinggi pasca pandemi covid-19. Endang menekankan pentingnya bagi perguruan tinggi untuk memahami dan beradaptasi dengan perubahan kebijakan pemerintah, kurikulum, organisasi, pedagogi, dan kepemimpinan yang terjadi.
"Complex problem solving, critical thinking, dan creativity menjadi tiga poin penting yang harus dimiliki sivitas akademika saat ini. Ke depannya resilience, stress tolerance, and flexibilitylah yang diperlukan," kata Fransisca.
Perwakilan dosen Fakultas Arsitektur dan Desain Christian Nindyaputra Octarino berharap tidak hanya fokus dalam meningkatkan fasilitas, tetapi juga sumber daya manusia, sehingga dapat memanfaatkan teknologi secara optimal untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini pun diungkapkan perwakilan mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jesslyn Septhia sekaligus Ketua Badan Pengawas Mahasiswa Universitas.
"Saya berterima kasih untuk para dosen yang telah berusaha maksimal melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Saya berharap kita semua dapat beradaptasi dengan pandemi ini dan bisa memaksimalkan diri untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan lebih baik," ujar Christian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News