Ketua STIE Kasih Bangsa Ruslaini mengatakan, jumlah pengusaha di Indonesia masih tertinggal jauh dari beberapa negara di Asia, bahkan negara tetangga seperti Singapur dan Malaysia. Secara realita, Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa, baik kekayaan alam juga kekayaan sumber daya manusia.
"Indonesia merupakan negara dengan peringkat ke 4 dengan populasi terbesar di dunia, mirisnya jumlah penggangguran di Indonesia meningkat, penyumbang yang besar di Angkatan Pendidikan SLTA dan lulusan S1," kata Ruslaini dalam keterangannya, Senin, 13 Desember 2021.
Harapannya, kata dia, lahir lebih banyak lagi entrepreneur yang dapat memperbanyak lapangan pekerjaan.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Manajemen Talenta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Raden Arthur Ario Lelono menambahkan, Indonesia sedang mempersiapkan generasi Emas 2045. Seluruh generasi muda pun diharapkan mampu keluar dari zona nyaman dan mulai melakukan terobosan, terutama dalam inovasi.
Baca: Kemendikbudristek Targetkan 10 Ribu Mahasiswa Jadi Peneliti untuk Pengembangan Desa
"Agar lebih siap menjadi generasi muda yang dapat menjadi Innovation entrepreneur atau Innopreneur. Dengan kata lain menjadi entrepreneur berbasis Inovasi yang diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan sebanyak banyaknya bagi bangsa Indonesia," ungkap Arthur.
Arthur menyampaikan pemimpin harus dapat memberikan pengaruh bagi orang lain. Kemudian, mampu membawa perubahan karena dalam beradaptasi dalam perubahan memerlukan waktu.
"Sehingga, pemimpin yang efektif dalam membawa perubahan harus memiliki talenta dalam berkomunikasi, berkolaborasi dan tentunya memiliki komitmen dengan didukung oleh support system yang ada," ujar Arthur.
Narasumber lainnya, CEO Gringgo.id Febriadi Pratama mengemukakan, bagi anak muda yang akan membuat suatu usaha wajib memiliki tujuan jelas yang memang berasal dari masalah-masalah atau isu yang sering dijumpai di masyarakat.
"Sehingga solusi yang diberikan akan membawa perubahan untuk menyelesaikan masalah yang ada," ujar Febri.
Ia juga mengajak generasi muda untuk mendisrupsi industri yang sudah ada dan maju. Sehingga, industri mau melihat dan menerima sesuatu yang baru untuk dapat dikembangkan menjadi suatu kebaruan yang inovatif dan memberikan solusi dari masalah yang ada.
Lalu, Chief Revenue Officer dari Goplay Laode Hartanto memberikan fokus terhadap bagaimana leadership dapat membawa perubahan bagi orang lain terutama tim di perusahaannya. Tanto, sapaannya, juga mengatakan bahwa seorang pemimpin yang baik adalah yang menciptakan pemimpin-pemimpin baru.
"Seorang pemimpin yang baik harus memiliki tiga komponen utama yaitu Interpersonal communication, Conflict Management dan Problem Solving," kata Tanto.
Ketua LPPM Eka Wahyu Kasih menambahkan, dalam seminar ini seluruh peserta dibawa kedalam kelas perkuliahan S2 dan S3. Pada level ini isi dari seminar yang disampaikan oleh Direktur Manajemen Talenta BRIN membimbing semua peserta untuk menjadi Innoupreneur dengan wawasan riset dan keterbaruan inovasi.
Lalu dilanjut kedua pembicara yang berasal dari praktisi startup yang berhasil mengharumkan nama bangsa yang memberikan inspirasi baik dari tujuan usaha yang dibangunnya juga bagaimana cara para pemimpin ini memberikan wawasan menjadi seorang pemimpin yang baik untuk institusinya.
Terselenggaranya E-Seminar kali ini juga didukung oleh Media Indonesia, Medcom.id, PT. Ambico, Frisian Flag, dan Vicenza dan dihadiri oleh lebih dari 400 peserta yang setia menyaksikan sampai acara usai. Peserta yang hadir selain dari mahasiswa STIE Kasih Bangsa juga dari sekolah lanjutan tingkat atas dan SMK, juga universitas dari penjuru tanah air.
Dalam seminar ini peserta sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan, menggali informasi dan wawasan dari seluruh narasumber yang hadir pada E-Seminar Nasional Inkubator Inovasi 'Leadership For Change'.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id