PDIP Taat Aturan Sistem Pemilu
Ilustrasi. Medcom.id
Jakarta: PDI Perjuangan menyampaikan sikapnya terkait polemik sistem pemilu. Partai berlogo banteng moncong putih itu siap mengikuti apapun sistem pemilu yang diterapkan.
"PDIP taat aturan main," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Juni 2023.
Hal itu terlihat dari persiapan yang dilakukan PDI Perjuangan menyambut Pemilu 2024 yang menerapkan sistem proporsional terbuka. Salah satunya, menyiapkan puluhan ribu bakal calon anggota legislatif (bacaleg) di seluruh Indonesia.
"Maka kami menetapkan 32.000 bacalon (bacaleg), plus minus, dari seluruh Indonesia dengan sistem proporsional terbuka," ungkap dia.
Hasto menegaskan pihaknya tak gentar meski ada pergantian sistem pemilu di tengah jalan. Hal itu pernah dihadapi PDI Perjuangan pada Pemilu 2009.
"Yang merubah sistem pemilu menjelang pencoblosan itu adalah zaman Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) di bulan Desember 2008. Pemilu April. Itu dari tertutup menjadi terbuka," kata Hasto.
Selain itu, dia mempercayakan sepenuhnya keputusan gugatan sistem pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK). Lembaga peradilan konstitusi itu diyakini mengeluarkan keputusan dengan bijak.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((ABK))
"PDIP taat aturan main," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Juni 2023.
Hal itu terlihat dari persiapan yang dilakukan PDI Perjuangan menyambut Pemilu 2024 yang menerapkan sistem proporsional terbuka. Salah satunya, menyiapkan puluhan ribu bakal calon anggota legislatif (bacaleg) di seluruh Indonesia.
"Maka kami menetapkan 32.000 bacalon (bacaleg), plus minus, dari seluruh Indonesia dengan sistem proporsional terbuka," ungkap dia.
| Baca juga: Jika MK Putuskan Pemilu Tertutup, NasDem: Bakal Turbulensi |
Hasto menegaskan pihaknya tak gentar meski ada pergantian sistem pemilu di tengah jalan. Hal itu pernah dihadapi PDI Perjuangan pada Pemilu 2009.
"Yang merubah sistem pemilu menjelang pencoblosan itu adalah zaman Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) di bulan Desember 2008. Pemilu April. Itu dari tertutup menjadi terbuka," kata Hasto.
Selain itu, dia mempercayakan sepenuhnya keputusan gugatan sistem pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK). Lembaga peradilan konstitusi itu diyakini mengeluarkan keputusan dengan bijak.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((ABK))
BERITA TERKAIT
