Jakarta: Wakil Ketua MPR
Lestari Moerdijat mendorong konsistensi peningkatan jumlah perempuan sebagai anggota parlemen. Perempuan yang akrab disapa Rerie itu melihat peningkatan jumlah perempuan di parlemen bakal membuat kebijakan yang dihasilkan lebih merata mewujudkan keadilan dan kemakmuran.
"Upaya meningkatkan pendidikan politik dan sosialisasi pentingnya peran perempuan dalam proses pembuatan kebijakan publik harus konsisten dilakukan, agar perempuan Indonesia mampu menjawab sejumlah tantangan dalam proses berbangsa dan bernegara," kata Rerie dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 15 Februari 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat bakal calon legislatif dari 18 Partai Politik Peserta Pemilu 2024 sebanyak 10.323. Dari jumlah tersebut, 37,7 persen atau 3.896 bakal calon legislatif perempuan dan 62,3 persen atau 6.427 bakal calon legislatif laki-laki.
Pada Pemilu 2009, Komisi Pemilihan Umum mengumumkan 34,6 persen daftar calon tetap (DCT) anggota DPR adalah perempuan. Kemudian, meningkat menjadi 37 persen pada Pemilu 2014, dan pada Pemilu 2019 mencapai 40 persen.
Berdasarkan hasil Pemilu 2019, keterwakilan perempuan di DPR berada pada angka 20,8 persen atau 120 anggota legislatif perempuan dari 575 anggota DPR RI. Lestari sangat berharap hasil Pemilu 2024 menunjukkan peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen.
"Meski jumlah calon legislatif perempuan pada
Pemilu 2024 cenderung turun bila dibandingkan dengan Pemilu 2019," kata Rerie.
Dia mendorong upaya pendidikan politik terhadap perempuan secara konsisten dilakukan. Sehingga, mampu mewujudkan peningkatan partisipasi perempuan dalam setiap pembuatan kebijakan publik.
"{endidikan politik terhadap perempuan diharapkan mampu menumbuhkan kepekaan, kesadaran, dan komitmen dalam menegakkan keadilan gender," kata legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu.
Rerie juga menyinggung peningkatan pemahaman tentang advokasi kebijakan. Termasuk, meningkatkan minat perempuan untuk berperan aktif dalam organisasi/lembaga politik.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap agar pihak eksekutif dan legislatif terpilih pada Pemilu 2024 kelak mampu mewujudkan keterwakilan 30 persen perempuan di parlemen. Tujuan itu mesti dicapai demi mewujudkan kebijakan publik yang lebih baik.
"Sehingga mampu meningkatkan keadilan dan kemakmuran masyarakat yang lebih merata," kata Rerie.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))