Jakarta: Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mencatat elektabilitas bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto lebih tinggi ketimbang
Ganjar Pranowo. Hal tersebut disebabkan empat blunder yang dibuat Ganjar.
"Mengapa disebut blunder? Dalam riset ini, blunder diistilahkan untuk tindakan yang mengurangi tingkat elektabilitas capres," kata peneliti LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas, dalam rilis
survei bertajuk 'Melebarnya Jarak Elektabilitas
Prabowo vs Ganjar' melalui daring, Senin, 31 Juli 2023.
Blunder pertama terkait pengakuan Ganjar menonton video porno. Pasalnya, publik yang menyatakan tak wajar capres suka menonton video porno mencapai 86,1 persen. Sementara itu, yang masih menganggap wajar 6,5 persen dan tidak menjawab 7,4 persen.
"Wawancara Ganjar dengan Deddy Corbuzier yang menyatakan apa salahnya menonton video porno selaku orang dewasa, segera menyebar dan viral kembali menjelang pemilihan umum (pemilu) presiden 2024. Itu video lama yang diangkat kembali," ujar Hanggoro.
Blunder kedua yakni label petugas partai PDIP pada diri Ganjar. Label tersebut sejatinya juga tersemat pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Catatan LSI Denny JA 69,9 persen publik tak suka presiden disebut petugas partai. Sedangkan, 17,5 setuju dan 12,6 persen tidak menjawab.
Blunder ketiga yakni batalnya Piala Dunia U-20. Ganjar dipersepsikan ikut membuat batal Piala Dunia FIFA U-20.
"Ganjar menjadi tokoh paling tinggi yang disalahkan atas batalnya piala dunia U-20. Sebesar 16,6 persen menyalahkan Ganjar," ucap Hanggoro.
Sementara itu, pihak lain yang disalahkan yakni PDIP 9, persen; Ketum PSSI Erick Thohir 7,7 persen; Gubernur Bali I Wayan Koster 5,7 persen; dan Megawati Soekarnoputri 3,4 persen, serta tak menjawab 57,3 persen.
Blunder keempat Ganjar dianggap cawe-cawe menegur Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Ganjar dianggap berlagak seperti Presiden ketika ia menelepon Heru menyampaikan keluhan pedagang Pasar Warakas Tanjung Priok.
"Sebanyak 74,7 persen menganggap Ganjar tak pantas menyampaikan keluhan itu. Hal ini karena 'cawe-cawe' Ganjar terhadap Pj Gubernur Jakarta tersebut terpublikasi dan 17,7 persen masih menilai pantas," kata Hanggoro.
LSI Denny JA mencatat elektabilitas Prabowo tercatat 52 persen dan Ganjar sebesar 41,6 persen. Perbedaannya mencapai 10,4 persen.
Survei yang hanya menampilkan dua tokoh bakal capres tersebut dilakukan pada 3-15 Juli 2023. Total responden mencapai 1.200 orang dan menggunakan metodologi
multi-stage random sampling.
Teknik pengumpulan data yakni wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner.
Margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))