Popularitas Caleg Artis Tak Jamin Elektabilitas
Ilustrasi. Medcom.id
Jakarta: Artis yang ikut maju pada Pemilu 2024 diminta berjuang keras. Popularitas yang dimiliki dianggap tak berbanding lurus dengan tingkat keterpilihan (elektabilitas).
"Popularitas tidak menjamin elektabilitas," kata anggota Komisi IX DPR Krisdayanti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 27 Juni 2023.
Tak jarang artis yang nyaleg dipandang sebelah mata. Salah satu penyebabnya yaitu kemampuannya di kancah perpolitikan dan menyelesaikan berbagai problem di masyarakat.
"Artis selalu dipandang sebelah mata karena memang artis lebih banyak dapat followers ketimbang buka website DPR. Karena itu cara sederhana untuk saya memberitahukankerja saya di dapil lewat media sosial," ungkap dia.
Salah satu anggota 3 Diva itu menyampaikan pengalamannya berjuang menjadi saat menjadi caleg pada Pemilu 2019. Dia bekerja keras dengan turun ke daerah pemilihan (dapil) Malang Raya, Jawa Timur.
"Dan melihat apa sih yang diinginkan masyarakat Malang raya (dapil). Karena dari periode sebelumnya sampai sekarang hanya dua kursi," sebut dia.
Setelah itu, diketahui berbagai kebutuhan masyarakat seperti stanting dan perkawinan anak termasuk masalah tenaga kerja Indonesia (TKI). Berbagai persoalan itu membuatnya kemudian memilih Komisi IX selama menjadi anggota DPR periode 2019-2024.
"Jadi banyak program di komisi IX yang berdampak ke masyarakat," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((ABK))
"Popularitas tidak menjamin elektabilitas," kata anggota Komisi IX DPR Krisdayanti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 27 Juni 2023.
Tak jarang artis yang nyaleg dipandang sebelah mata. Salah satu penyebabnya yaitu kemampuannya di kancah perpolitikan dan menyelesaikan berbagai problem di masyarakat.
"Artis selalu dipandang sebelah mata karena memang artis lebih banyak dapat followers ketimbang buka website DPR. Karena itu cara sederhana untuk saya memberitahukankerja saya di dapil lewat media sosial," ungkap dia.
| Baca juga: Ditemukan 300 Bacaleg Ganda, Kaderisasi Partai Dinilai Gagal |
Salah satu anggota 3 Diva itu menyampaikan pengalamannya berjuang menjadi saat menjadi caleg pada Pemilu 2019. Dia bekerja keras dengan turun ke daerah pemilihan (dapil) Malang Raya, Jawa Timur.
"Dan melihat apa sih yang diinginkan masyarakat Malang raya (dapil). Karena dari periode sebelumnya sampai sekarang hanya dua kursi," sebut dia.
Setelah itu, diketahui berbagai kebutuhan masyarakat seperti stanting dan perkawinan anak termasuk masalah tenaga kerja Indonesia (TKI). Berbagai persoalan itu membuatnya kemudian memilih Komisi IX selama menjadi anggota DPR periode 2019-2024.
"Jadi banyak program di komisi IX yang berdampak ke masyarakat," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((ABK))
BERITA TERKAIT
