Jakarta: Pemilihan Umum (
Pemilu) 2024 diharapkan berjalan lancar dan tak mengganggu target penuran angka
stunting tahun ini. Masyarakat dinilai sudah paham dan memprioritaskan penurunan angka
stunting.
"Terkait dengan kegiatan Pemilu, sejatinya kegiatan 5 tahunan ini tidak sampai menghambat upaya penurunan stunting," kata Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN Muhammad Rizal Martua Damanik saat dihubungi, Sabtu, 22 Juli 2023.
BKKBN menilai program percepatan penurunan
stunting yang sudah disusun dalam program Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI). Sehingga, kegiatan sudah terencana mulai dari tingkat desa, kabupaten/kota, sampai tingkat provinsi dapat tetap berjalan meski ada Pemilu 2024.
"Kami berharap bahwa dengan adanya penjabat, pimpinan daerah mulai dari kota/kan dan provinsi program RAN PASTI tetap berjalan sesuai rencana sehingga percepatan penurunan stunting akan tercapai," ujarnya.
Selain itu, mereka melihat tren penurunan prevalensi stunting sejak 2019-2022 menunjukkan hasil yang positif. Saat ini, masih ada 21,6 persen atau sekitar 4,7 juta balita dalam kondisi stunting sehingga menjadi kerja bersama antar kementerian, lembaga, dan swasta untuk mencapai 14 persen di tahun 2024 hingga zero stunting di 2030.
"Kami tetap optimis penurunan prevalensi berkisar antara 3-3,8 persen. Beberapa hal yang mendukung rasa optimisme ini adalah semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dan berbagai pihak yang semakin baik tentang pentingnya mencegah lahirnya bayi
stunting baru," tuturnya.
Selain itu faktor kepedulian/keterlibatan berbagai pihak (
pentahelix) yang juga semakin menunjukkan kepeduliannya terhadap pentingnya mencegah
stunting.
M Iqbal Al Machmudi
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))